"Saya tidak ingin dilebih-lebihkan, apa adanya saja, saya tidak perlu harus dipoles-poles tidak perlu. Apa adanya saja," kata Wapres memberikan sambutan saat silaturahim Wakil Presiden berserta Wury Ma'ruf Amin dengan keluarga besar Sekretariat Wapres (Setwapres) di Auditorium Istana Wapres, Jakarta, Kamis.
Wapres menekankan bahwa dia bukan sosok yang suka pencitraan dan tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan dalam bekerja.
"Kalau orang bilang itu harus di-personal branding, saya kira tidak perlu, buat saya apa adanya saja itu lebih enak. Kalau bahasa agama tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan. Tidak ada yang lebih zalim daripada suatu yang membuat kebohongan kepada Allah, Jadi tidak perlu," ucapnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin singgung soal pengurus tandingan yang tidak etis
Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pegawai Setwapres.
"Saya kira sekali lagi menyampaikan terima kasih dan mohon maaf apabila banyak hal yang saya tidak bisa memberikan dalam kepemimpinan saya yang terbaik, terbatas sesuai dengan kemampuan yang Allah berikan kepada saya, itu yang saya bisa kerjakan," ujar Wapres.
Baca juga: Cak Imin sebut fondasi PKB menuju Pemilu 2029 semakin kuat bersama Wapres
Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan akan kembali mengurus pesantren dan membangun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai purna-tugas sebagai Wapres RI.
"Saya pertama akan kembali ke habitat saya, pesantren," kata Wapres memberikan keterangan pers usai menghadiri sidang promosi Doktor Bidang Kajian Stratejik dan Global Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10).
Selanjutnya, Wapres yang juga Ketua Dewan Syuro PKB itu menuturkan akan fokus untuk membangun partai tersebut ke depan.
"Yang kedua ada tugas baru saya, saya Ketua Dewan Syuro PKB. Jadi, saya bagaimana membangun partai PKB ke depan," tuturnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin minta pelayanan kesehatan masyarakat terus ditingkatkan
Baca juga: Ma'ruf Amin siap jadi juru damai konflik yang melibatkan PKB-PBNU
Baca juga: Pilkada butuh pengawasan lebih personel TNI/Polri