Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hafid meminta para pejabat di lingkup pemerintah provinsi yang kini dipercaya menjadi penjabat sementara bupati harus dapat membawa dampak perubahan bagi daerah yang dipimpinnya.
Dia mencontohkan, seperti Kepala Dinas PUPR Kalimantan Tengah, Shalahuddin yang kini menjadi Penjabat Sementara Bupati Kotawaringin Timur.
"Beliau tentunya bisa melihat apa-apa saja progres pembangunan yang belum selesai di sana, sektor apa saja yang perlu ditingkatkan atau kendala-kendala pemerintah di Kotim dalam memaksimalkan pembangunan," kata Hafid di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengungkapkan, dengan jabatan Pjs Bupati Kotawaringin Timur, dirinya berharap Shalahuddin dapat menyelesaikan pembangunan di daerah tersebut yang masuk dalam kewenangan pemerintah provinsi.
Ia mencontohkan, seperti pembangunan jalan lingkar selatan yang hingga saat ini progres pembangunannya tak kunjung selesai sehingga membuat truk angkutan melintas dengan bebas di dalam kota.
"Dampaknya kan banyak nyawa yang melayang akibat kecelakaan dengan truk-truk besar yang masuk dan melintas di dalam kota. Ini kan harus segera diselesaikan," ucapnya.
Baca juga: Mulai turun hujan di Palangka Raya, masyarakat diminta waspada DBD
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Kotim dan Seruyan ini menekankan, dengan latar belakang Shalauddin yang merupakan Kepala Dinas PUPR diyakini mampu mendorong pembangunan yang ada di Kotim.
Hal ini dikarenakan Dinas PUPR yang merupakan corong utama pembangunan sehingga Shalahuddin diharapkan mampu membawa perubahan yang nyata di Kabupaten Kotim.
"Meskipun jabatan ini hanya sementara, tapi saya yakin dengan waktu yang sebentar ini pasti bisa dimanfaatkan oleh beliau (Shalahuddin) untuk memberikan perubahan besar terhadap pembangunan di Kotim," ujarnya.
Namun politisi PAN ini juga meminta kepada Shalahuddin agar tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur jalan saja, tetapi juga dapat melihat sektor lainnya, seperti penanganan sengketa lahan, hingga sektor pendidikan.
Hal ini karena fasilitas pendidikan di Kotim hingga saat ini belum merata hingga ke pelosok desa, fasilitas pendidikan yang memadai saat ini hanya dapat dirasakan oleh para siswa yang tinggal di pusat kota saja.
“Mengapa terkadang masih banyak peserta didik dari luar kota itu setelah lulus SMP ingin melanjutkan ke SMA atau SMK di kota, karena fasilitas pendidikan di pelosok jauh tertinggal, termasuk infrastruktur lain agar juga jadi perhatian, ini hanya bagian kecilnya saja,” demikian Abdul Hafid.
Baca juga: Dukung secara optimal investasi sawit terus tumbuh dan berkembang di Kalteng
Baca juga: Optimalkan BUMDes pacu perekonomian desa di Kalteng
Baca juga: Cegah kecelakaan perairan DPRD dan Pemprov Kalteng sosialisasikan Perda Nomor 8 Tahun 2024