Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Prancis Didier Deschamps memastikan gelandang N'Golo Kante menjadi kapten skuadnya saat menghadapi Israel pada lanjutan laga Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024-2025, Jumat (15/11) dini hari WIB.
"N'Golo adalah pemain berpengalaman. Saya mengenalnya dengan baik. Dia mungkin tidak banyak bicara tapi kami tahu apa yang bisa diberikannya di lapangan. Dia selalu menjadi pemimpin penting di tim ini," ujar Deschamps, dikutip dari laman Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) di Jakarta, Kamis.
Adapun penunjukan Kante untuk memimpin Prancis di lapangan tidak lepas dari absennya Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni, dua pemain pengemban tugas kapten pada Oktober 2024.
Kante, pemain yang membantu Prancis merebut trofi Piala Dunia 2018, sejatinya tidak asing dengan posisi kapten di timnas Prancis.
Pesepak bola berusia 33 tahun itu pernah menjadi kapten timnas Prancis pada Juni 2024, kala Prancis mengalahkan Austria 1-0 di Piala Eropa 2024.
Terakhir kali dia berstatus kapten Prancis adalah saat skuad berjuluk "Les Bleus" mengandaskan Belgia 2-0 pada September 2024.
Pengalaman itu yang membuat Kante yakin dirinya dapat menunaikan tugas sebagai kapten dengan baik.
"Saya yakin dengan kepribadian saya dan saya sudah berada di tim cukup lama," tutur pemain klub Al Ittihad yang sudah bermain 63 kali untuk Prancis itu.
Kante lalu menegaskan bahwa skuadnya saat ini fokus ke UEFA Nations League 2024-2025 dan berupaya lolos ke delapan besar.
Prancis memang hanya membutuhkan hasil imbang dari pertandingan versus Prancis untuk melaju ke fase delapan besar turnamen tersebut.
"Kami mempersiapkan diri untuk pertandingan itu sebaik mungkin," kata Kante.
Prancis akan menjamu tim tamu Israel, Kamis (14/11), dan bertandang ke Italia untuk menghadapi tuan rumah, Minggu (17/11), dalam lanjutan laga Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024-2025 periode November 2024.
Di Grup 2 Liga A Liga Bangsa-bangsa UEFA, Prancis berada di posisi kedua dengan sembilan poin dari empat pertandingan. Di atas mereka ada Italia dengan 10 poin dari empat laga.
Di Grup 2 tersebut juga terdapat Belgia dan Israel yang masing-masing bertengger di peringkat ketiga (empat poin, empat laga) dan keempat (nol poin, empat laga).