Jakarta (ANTARA) - Band Dongker dimintai pertanggungjawaban dalam ajang DCDC Pengadilan Musik edisi ke-60 yang digelar di pelataran The Park Jabar VOC Inlander Koffiehuis, Bandung, Jawa Barat, pada 22 November 2024.
"DCDC Pengadilan Musik memanggil Dongker untuk didakwa dan dimintai pertanggungjawabannya atas sederet karya yang telah mereka kerjakan dan edarkan ke khalayak luas," kata Perwakilan DCDC Agus Danny Hartono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dongker adalah band punk asal Bandung yang beranggotakan Delpi Suhariyanto (gitaris dan vokalis), Arno Zarror (gitaris dan vokalis), Bilal Ahmad (bassist), dan Dzikrie Juliogian (drummer).
Baca juga: Museum Balanga tampilkan koleksinya dalam Pameran Alat Musik Tradisional
Baca juga: Tersangka penipuan konser musik Arick Pramana terancam lima tahun penjara
DCDC Pengadilan Musik edisi ke-60 menghadirkan Pidi Baiq dan Budi Dalton sebagai jaksa dalam persidangan band Dongker.
Pengacara dengan kompetensi di bidang musik Yoga PHB dan Rully Cikapundung ditunjuk untuk membela Dongker dalam persidangan.
Personel band Dongker diminta menjelaskan karya-karya mereka dalam persidangan.
Dongker mengedarkan album baru bertajuk Ceriwis Necis mulai Mei 2024 dan telah merampungkan rangkaian pertunjukan di Jawa, Bali, Sumatera, dan Malaysia untuk mendukung album tersebut.
Band Dongker telah merilis buku setebal 340 halaman yang berisi interpretasi ulang 17 lagu dalam album Ceriwis Necis dalam bentuk puisi, cerpen, naskah drama, ilustrasi, iterasi coding, desain, anting, dan tulisan kreatif.
Karya itu dirilis di Indonesia, Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
"Kami berkolaborasi dengan 17 penulis untuk menginterpretasi 17 lagu di album Ceriwis Necis. Yang paling rumit ya iterasi coding, itu karena bukan hal yang umum ya," kata Arno.
Band Dongker sekarang sedang mengerjakan karya baru yang diperkirakan bisa dirilis tahun 2025.
"Di awal tahun 2025 kami akan rilis vinyl sekitar 300 keping bersama Disaster Records. Kami menganggap perilisan vinyl itu ijazah untuk pelaku musik, serta jadi kenangan untuk dinikmati nantinya. Dan memang sudah menjadi semangat kami untuk merilis karya dengan berbagai medium," kata Delpi.
DCDC Pengadilan Musik digelar untuk mengkaji karya-karya musik. J-Rocks, Anji, Ipang Lazuardi, hingga Juicy Luicy pernah berpartisipasi dalam ajang tersebut.