Palangka Raya (ANTARA) - Akibat meresahkan warga dengan teriakanya yang nyaring, seorang pria tanpa identitas yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang diikat di tiang teras rumah, di Jalan Mahir Mahar kilometer 10, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terpaksa dievakuasi petugas.
"Kami mendapatkan laporan dari warga ada ODGJ yang diikat oleh keluarganya di tiang teras rumah dan berteriak tidak jelas dengan suara yang nyaring, sehingga membuat warga resah dan terganggu," kata Koordinator Call Center 112 Palangka Raya, Sucipto, Senin.
Kemudian ia bersama tim gabungan yang terdiri dari Damkar, Satpol PP, Puskesmas, Dinkes dan Dinsos Kota Palangka Raya langsung menindaklanjuti laporan tersebut.
Saat tiba di lokasi kejadian, berdasarakan keterangan saksi bahwa ODGJ itu sebelumnya dibawa dari kampung oleh keluarganya untuk berobat ke Kota Palangka Raya, namun karena posisinya diikat di teras yang membuat ODGJ ini berteriak dan mengamuk.
"Keterangan dari saksi-saksi, awalnya ODGJ itu dibawa dari kampung untuk berobat oleh keluarga dengan harapan bisa sembuh. Namun, sudah berhari-hari dibawa ke Kota Palangka Raya, pengobatan ODGJ itu tidak kunjung membuahkan hasil," ucapnya.
Sucipto mengungkapkan, akibat teriakan ODGJ yang setiap malam tersebut membuat warga merasa waktu istirahat mereka terganggu sehingga meminta pihaknya untuk mengambil tindakan.
Setelah berkoordinasi bersama keluarga, tim gabungan sepakat akan mengevakuasi ODGJ tersebut ke RSJ Kalawa Atei agar bisa mendapatkan pengobatan yang lebih lanjut.
"Proses evakuasi membutuhkan waktu satu jam, karena kita harus melakukan pendekatan yang persuasif agar bisa menenangkan ODGJ tersebut yang sebelumnya telah mengamuk," ujarnya.
Sucipto meminta kepada seluruh warga Kota Palangka Raya yang memiliki anggota keluarga yang terindikasi memiliki gangguan jiwa, agar dapat segera melaporkan ke Dinas Sosial Kota Palangka Raya.
Hal tersebut dilakukan agar warga bisa mendapatkan solusi terbaik, sebelum anggota keluarganya melakukan hal-hal yang dapat meresahkan warga.
"Tentu kami Pemerintah Kota Palangka Raya siap memberikan solusi. Pun kalau harus dirujuk ke RSJ Kalawa Atei, itu berarti solusi yang terbaik. Karena di sana tentu akan dirawat dengan baik oleh petugas," demikian Sucipto.