268 Pelajar Kotim bersaing menjadi anggota paskibraka

id Paskibraka di Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, Kalteng

268 Pelajar Kotim bersaing menjadi anggota paskibraka

Ratusan pelajar SLTA mengikuti seleksi calon Paskibraka Kotim 2025 di Gedung Serbaguna Sampit, Rabu (26/2/2025). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Sebanyak 268 pelajar SLTA di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersaing ketat untuk menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) seiring dimulainya seleksi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat.

"Hari ini kita melakukan tahap seleksi calon paskibraka yang diharapkan mampu menjadi pengibar bendera sang saka merah putih terbaik ketika ditugaskan nantinya," kata Staf Ahli Bupati Kotim Bidang Kemasyarakatan dan SDM Rusmiati di Sampit, Rabu.

Rusmiati mewakili Bupati Kotim Halikinnor membuka secara resmi seleksi calon Paskibraka Kotim 2025 yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit. Seleksi ini turut melibatkan di antaranya Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kotim, Kodim 1015/Sampit, dan Polres Kotim.

Dia pun menyebut Paskibraka merupakan program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang dilaksanakan melalui pembinaan kepemimpinan, keterampilan, kedisiplinan yang menjunjung tinggi nilai kebangsaan, cinta tanah air, persatuan dan kesatuan.

Untuk itu, dalam suatu seleksi tentu akan ada peserta yang lolos dan tidak. Bagi peserta yang gugur dalam seleksi diimbau agar terus semangat dan tetap berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Terlebih, di usia yang sangat muda tentu berbagai peluang untuk mengembangkan diri masih terbuka lebar.

Sementara, bagi yang lolos seleksi diimbau untuk tidak cepat berpuas diri, manfaatkan setiap tahapan seleksi maupun pelatihan untuk menyerap ilmu dan keterampilan sebagai bekal kehidupan di masa depan.

"Semuanya itu tentu harus diperjuangkan sejak dini, karena selain memerlukan pengorbanan, juga memerlukan semangat dan kerja keras yang kuat serta keuletan dan ketekunan dari para peserta," ucapnya.

Ia berpesan juga kepada Badan Kesbangpol dan panitia pembentukan paskibraka agar betul-betul selektif dan adil dalam menyeleksi calon paskibraka sehingga anggota terpilih dapat menjadi wakil di tingkat provinsi bahkan nasional serta mengharumkan nama Kotim.

"Besar harapan kami pada anak-anak di Bumi Habaring Hurung bisa menjadi ujung tombak dalam membangun persatuan, mempertahankan, persaudaraan dan kekompakan. Melangkah ke depan menjadi kader bangsa menuju masa depan yang lebih baik," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Kotim Naning Sugiharti menyampaikan seleksi resmi dibuka, pihaknya telah melaksanakan sesi pendaftaran selama 14 hari, yakni pada 10-23 Februari 2025.

Pendaftaran tersebut dibuka secara online melalui aplikasi yang ditentukan oleh PPI Pusat. Setelah dilakukan seleksi administrasi tercatat ada 268 peserta yang bisa mengikuti tahap berikutnya.

"268 peserta ini terdiri atas 174 putra dan 94 putri yang berasal dari 12 kecamatan, karena ada lima kecamatan yang tidak mengirim utusannya dan mayoritas adalah kecamatan di pelosok yang mungkin terkendala sarana prasarana dan SDM," sebutnya.

Dari ratusan peserta seleksi itu nantinya dipilih 75 terbaik, 4 diantaranya akan dikirim untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat provinsi dan nasional, sedangkan 71 orang untuk anggota Paskibraka Kotim 2025.

Baca juga: DPRD Kotim desak penyelesaian HGU untuk optimalkan BPHTB

Hari pertama pembukaan seleksi pembentukan Paskibraka Kotim 2025 ada dua jenis seleksi yang harus dilalui para peserta, yakni seleksi ideologi Pancasila dan seleksi intelegensia umum.

Selanjutnya, bagi peserta yang lulus pada dua seleksi tersebut akan mengikuti seleksi kesehatan yang meliputi pemeriksaan kesehatan dan parade atau penampilan fisik seperti tinggi badan, berat badan, bentuk kaki, bentuk tangan dan lainnya.

"Dalam pemeriksaan parade ini sampai dengan adanya tindak dan tato juga akan diperiksa, untuk memastikan apakah keterangan saat pendaftaran sesuai dengan kondisi sebenarnya," imbuhnya.

Tahapan seleksi itu terus berlanjut pada seleksi Peraturan Baris-Berbaris (PBB), seleksi kesamaptaan dan seleksi kepribadian.

Ia menambahkan, seleksi calon paskibraka kali ini menggunakan sistem online dan passing grade atau nilai ambang batas yang ditetapkan oleh PPI Pusat, dengan masing-masing poin minimal pada setiap tahapan seleksi adalah 70.

"Bagi peserta yang tidak mencapai poin tersebut maka otomatis dinyatakan gugur. Oleh karena itu, kami berharap adik-adik yang mengikuti seleksi ini bisa mengerjakan atau mengikuti setiap tahapan dengan baik dan benar-benar serius," demikian Naning.

Baca juga: Disdik Kotim dorong penyelesaian kasus dugaan guru pukul murid secara damai

Baca juga: Generasi muda Kotim dilibatkan dalam upaya antisipasi hoaks

Baca juga: Bank Indonesia ingatkan masyarakat waspadai peredaran uang palsu