Sampit (ANTARA) - Perum Bulog akan melakukan operasi pasar murah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk mencegah lonjakan harga beras selama Ramadhan ini.
"Sinergi yang kita lakukan, kami dengan Disperindag rencananya juga akan melakukan operasi pasar murah juga selama bulan Ramadhan. Mudah-mudahan ini juga akan bisa menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad di Sampit.
Bulog tidak menampik potensi kenaikan harga beras di tingkat konsumen. Salah satunya imbas kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dari petani menjadi Rp6.500 per kilogram, atau naik hampir 10 persen dibanding tahun lalu.
Kenaikan harga ini juga berpotensi terjadi lantaran saat proses penggilingan dari gabah menjadi beras biasanya terjadi penyusutan sekitar 50 persen. Selain itu, saat ini terjadi penundaan penyaluran beras bantuan pemerintah dan beras SPHP sehingga diperkirakan berimbas pada harga beras di pasaran.
Untuk itulah Bulog akan menggelar pasar murah beras sebagai upaya stabilisasi harga. Setidaknya, upaya ini diharapkan dapat mencegah lonjakan harga beras di pasaran.
Selain itu, ada wacana di awal Ramadhan akan digelar operasi pasar bersinergi dengan pihak lain, termasuk dengan pihak swasta untuk komoditas di luar yang dikelola Bulog dengan lokasi di seluruh kantor pos, termasuk di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Pemkab Kotim fasilitasi pemenuhan hak-hak pensiunan PNS
"Minimal ketika momen bulan Ramadhan, ada intervensi yang bisa kita lakukan. Selain dari Disperindag, mungkin juga akan ada dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga akan melakukan operasi pasar, serta ada sinergi BUMN dengan PT Pos Indonesia," ujarnya.
Stok yang dikuasai Bulog Kotawaringin Timur per 23 Februari lalu ada sekitar 2.600 ton. Artinya dari total kapasitas gudang 5.000 ton masih cukup bisa menampung hasil panen padi di Kalimantan Tengah.
Saat ini Bulog fokus menyerap hasil panen petani untuk memperbanyak stok. Saat ini realisasi pengadaan GKP baru direalisasikan di Pegatan Kabupaten Katingan karena petani setempat sudah panen.
Untuk Kotawaringin Timur, hasil diskusi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta BPP Lampuyang, kemungkinan akan panen pada Mei nanti. Untuk itu Bulog sudah siap-siap lagi untuk menyerap hasil panen tersebut.
Selanjutnya pada April atau Mei nanti akan ada panen jagung, Bulog juga diamanahkan untuk menyerap hasil panen tersebut. Gudang Bulog kemungkinan akan penuh dengan komoditas beras dan jagung.
"Apabila ada wilayah yang panen, mohon bisa mengabari kami, khususnya ketika harga GKP di sana dibeli oleh tengkulak di bawah harga HPP Bulog. Kalau bisa jangan dijual ke mereka. Jual saja ke Bulog karena Bulog membeli dengan harga Rp6.500/kg dari petani," demikian Azwar Fuad.
Baca juga: Pemkab tunggu proses hukum terkait penggunaan gedung Expo Sampit
Baca juga: Ketua DPRD Kotim: Besaran pokir sesuaikan kemampuan daerah
Baca juga: Wabup Kotim sebut retret penting untuk penguatan sinergi pemerintahan