Bupati Kotim rencanakan pembenahan Pasar Ikan Mentaya

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, bupati, Halikinnor, ekonomi, mentaya

Bupati Kotim rencanakan pembenahan Pasar Ikan Mentaya

Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah kepala OPD meninjau kondisi jalan Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit, Senin (5/5/2025). ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor merencanakan pembenahan Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit, khususnya berkaitan dengan kondisi konstruksi jalan yang sudah tidak layak.

“Saya sudah cek kondisi di PIM, rencananya kami akan mengembalikan lantai dasar yang di awal, jadi bagian atas jalan itu dikupas supaya tidak menggenang dan menimbulkan bau tak sedap,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.

Hal ini ia sampaikan setelah meninjau kondisi PIM Sampit yang menjadi satu dengan kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

Menurutnya, kondisi jalan di kawasan pasar induk di Kota Sampit itu memang sudah tidak layak. Hal itu dikarenakan lokasi itu juga dijadikan tempat bongkar muat dan penimbangan ikan.

Sementara itu, kadar garam yang tinggi dari air bekas rendaman ikan tersebut membuat konstruksi jalan pasar yang terbuat dari beton lebih cepat rusak, sehingga kini kondisi jalan tersebut banyak yang berlubang.

Akibatnya, air bekas rendaman ikan yang mengalir saat bongkar muat atau penimbangan menjadi genangan pada lubang jalan. Tak hanya kotor, lama kelamaan genangan itu menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu pengunjung maupun pedagang setempat.

Baca juga: Pemkab Kotim segera fungsikan Pasar Mangkikit

Kondisi ini juga kerap dikeluhkan para pedagang di PIM Sampit karena dengan sepinya pengunjung otomatis pendapatan mereka pun menurun.

“Untuk jalan itu harus dikupas dulu, karena air ikan itu asin dan lapisan atas jalan itu tidak kuat. Jadi harus dasarnya dicor lalu diaspal, kami upayakan tahun ini juga bisa terlaksana,” ujarnya.

Disamping itu, Halikinnor mengungkapkan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk membuat regulasi agar kegiatan bongkar muat maupun penimbangan ikan tidak lagi dilakukan di kawasan PIM Sampit.

Terlebih, kini Kotim telah memiliki sentra perikanan di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, sehingga kegiatan bongkar muat ikan bisa dilakukan di lokasi itu.

Akan tetapi, hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Karena jarak antara Kota Sampit dan Desa Sei Ijum Raya cukup jauh tentunya akan membuat biaya transportasi meningkat dan berdampak pada harga ikan yang dibebankan kepada masyarakat selaku konsumen.

“Kalau bongkar muatnya di Sei Ijum Raya lalu dibawa ke Sampit pasti konsumen yang akan dibebankan, makanya ini akan kami kaji dulu. Paling tidak yang utama sekarang adalah membenahi jalan di PIM Sampit agar tidak bau dan kotor serta lebih layak digunakan,” demikian Halikinnor.

Baca juga: JCH Kotim tinggal tunggu pemberangkatan

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kotim Johny Tangkere menyampaikan pembenahan jalan PIM Sampit akan dilaksanakan tahun ini.

Anggaran pun telah disiapkan melalui DPA Diskopukmperindag Kotim pada tahun anggaran 2025, kendati ia tidak dapat menyebutkan besaran nominal yang disiapkan.

“Tahun ini akan kita lakukan pengupasan lapisan atas jalan yang selama ini membuat tergenang, kalau anggarannya memadai, paling tidak agar lantai pasar ikan itu bisa tetap kering,” ucapnya.

Rencana pengupasan lapisan atas jalan PIM Sampit ini juga telah dikoordinasikan dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim.

Berdasarkan keterangan dari dinas terkait, pondasi atau lapisan bawah jalan tersebut sebenarnya cukup kuat karena sesuai spesifikasi bangunan pelabuhan, sehingga jika lapisan atas dibongkar atau dikupas tidak akan menjadi masalah.

Setelah lapisan atas dikupas, selanjutnya Dinas SDABMBKPRKP akan melakukan pengaspalan supaya kawasan itu lebih tertata dan tidak lagi menimbulkan kesan kumuh dan diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di PIM Sampit.

“Kita harapkan ke depan pasar itu menjadi pasar yang bagus, bukan pasar yang becek dan kotor, supaya masyarakat pun tertarik untuk datang ke pasar. Apalagi ini merupakan pasar induk kita, jangan sampai kalah dengan pasar swasta,” demikian Johny.

Baca juga: Diskominfo Kotim diharapkan jadi pelopor pemanfaatan teknologi informasi

Baca juga: Pelaku UMKM Kotim diedukasi pentingnya sertifikasi halal produk

Baca juga: Bupati Kotim minta semua bersiap hadapi ancaman karhutla


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.