Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjalankan sejumlah program strategis sebagai upaya maupun respons terhadap perubahan iklim.
“Perubahan iklim tidak bisa dihindari, tetapi kita bisa menyiapkan strategi tepat agar dampaknya bisa diminimalisasi, terutama pada sektor-sektor vital seperti pertanian, kesehatan, dan sumber daya air,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng Joni Harta di Palangka Raya, Senin.
Hal itu Joni Harta sampaikan saat menyampaikan materi dalam kick-off meeting penyusunan rencana aksi adaptasi perubahan iklim Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: DLH Kalteng: Dokumen safeguard fondasi REDD+
Berbagai program strategis yang pihaknya optimalkan, di antaranya adalah Program Kampung Iklim (Proklim) yang saat ini sedang berjalan di seluruh kabupaten se-Kalimantan Tengah.
Dipaparkannya, program ini menjadi salah satu upaya nyata DLH mendukung visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2025-2030, terkait pembangunan berwawasan lingkungan dan ketahanan iklim.
Kemudian program lainnya, yaitu pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengolahan Limbah Medis bertujuan meningkatkan pengelolaan limbah berbahaya, khususnya limbah dari fasilitas layanan kesehatan.
“Kami berkomitmen menjalankan berbagai program yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesehatan lingkungan," ujarnya.
Joni Harta juga menekankan pentingnya sinergi antar pihak dalam merancang langkah-langkah adaptif dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Sementara itu, kick-off meeting ini menjadi langkah awal dalam menyusun rencana aksi yang akan menjadi pedoman adaptasi perubahan iklim di Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun ke depan.
Baca juga: DLH-GP Ansor bersinergi wujudkan program strategis Gubernur Kalteng
Baca juga: DLH Kotim: Pasar wajib kelola sampah secara mandiri
Baca juga: Wabup Kotim ajak masyarakat kerja sama menjaga kebersihan lingkungan
