Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan kinerja bank umum di provinsi setempat mengalami pertumbuhan positif pada posisi Juni 2025 jika dibandingkan posisi Juni 2024.
"Tren positif ini dapat dilihat dari berbagai indikator utama, seperti aset bank umum yang meningkat 13,10 persen yoy (secara tahunan) atau sebesar Rp10,59 triliun, yakni dari Rp80,87 triliun menjadi sebesar Rp91,46 triliun," kata Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Rabu.
Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 12,33 persen yoy atau mencapai sebesar Rp5,49 triliun, yakni dari Rp44,91 triliun menjadi sebesar Rp49,98 triliun.
Selanjutnya kredit/pembiayaan juga meningkat 6,07 persen yoy atau mencapai sebesar Rp2,93 triliun, yaitu dari Rp48,27 triliun menjadi Rp51,20 triliun. Adapun tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) masih terjaga berada di bawah 5 persen, yakni sebesar 1,94 persen.
Lebih lanjut Primandanu menjelaskan, hingga saat ini stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di Kalimantan Tengah tetap terjaga di tengah meningkatnya kondisi dinamika perekonomian global.
Baca juga: OJK perkuat peran perempuan di Katingan dukung perekonomian keluarga
Untuk itu guna mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui peningkatan inklusi keuangan di daerah, diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan guna mendorong akses keuangan secara merata di seluruh wilayah.
"Akses layanan keuangan yang merata dapat memperluas kesempatan ekonomi masyarakat, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat daya saing daerah. Dan ini terus kami dorong," jelasnya.
Disampaikannya, melalui penguatan sinergi dan kolaborasi bersama lembaga jasa keuangan, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, OJK senantiasa berupaya mendorong peningkatan ekonomi melalui program-program edukasi dan inklusi yang terjangkau, merata, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: OJK laksanakan Inkubasi EPIKS di pesantren Kalimantan Tengah
Baca juga: OJK-Pemkab Seruyan tingkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang keuangan syariah
Baca juga: OJK: Likuiditas perbankan menguat pascapenempatan dana Rp200 T
