Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyelenggarakan edukasi keuangan yang menyasar sebanyak 500 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Palangka Raya.
Manajer Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, Keuangan Daerah, dan LMSt Kantor OJK Kalteng Ika Budhi Pratiwi di Palangka Raya, Kamis, mengatakan pengelolaan keuangan sejak dini tak hanya sebatas mengenalkan konsep menabung.
"Kegiatan ini sekaligus membentuk pola pikir para siswa agar bijak dalam mengelola uang, memahami risiko, dan mampu merencanakan masa depan secara tepat," ujar dia.
Kegiatan itu merupakan bentuk dukungan OJK Kalimantan Tengah kepada pelajar di Palangka Raya agar memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola keuangan di era digital saat ini.
Bekerja sama dengan PT BPRS Mitra Amanah, ia mengatakan edukasi dilakukan juga dalam rangka menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan tahun 2025 khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.
Baca juga: DPRD minta Pemprov Kalteng optimalkan program penanggulangan kemiskinan
Melalui kegiatan itu, para siswa diharap tidak hanya siap menghadapi digitalisasi tetapi juga memiliki kemampuan mengambil keputusan finansial dengan cerdas.
"Upaya ini menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi yang mandiri secara finansial, inklusif, dan berdaya saing, sehingga dapat memperkuat fondasi perekonomian daerah," ujar dia.
Direktur Operasional PT BPRS Mitra Amanah Muhammad Ariyadi mengatakan menabung sesuai prinsip syariah merupakan alternatif yang aman dan berkah dalam mengelola keuangan saat ini.
Untuk itu edukasi keuangan tersebut diharap dapat membantu siswa memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan agar mampu mengatur prioritas keuangan dengan baik.
"Juga membantu mereka agar memiliki kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan sejak dini untuk membangun kemandirian demi masa depan yang lebih baik," ujar dia.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Santri sebagai penjaga moral bangsa
Baca juga: DPRD minta Pemprov Kalteng negosiasi agar pemerintah pusat tidak turunkan TKD
Baca juga: Pemprov bantu bibit cabai gratis perkuat ketahanan pangan di Kalimantan Tengah
