Kasongan (ANTARA) - Bupati Katingan, Kalimantan Tengah, (Kalteng) mendorong Festival Seni Qasidah (FSQ) ke-X tahun 2025 yang dipusatkan di Gedung Salawah Kasongan dapat menjadi sarana syiar dan pembinaan moral bagi masyarakat setempat.
Bupati Saiful dalam sambutannya saat pembukaan kemarin mengatakan, pelaksanaan FSQ memiliki makna penting dalam membangun kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Melalui kegiatan ini, seni qasidah diharapkan mampu menjadi media untuk memperkuat karakter dan moral masyarakat.
“Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi sarana syiar Islam yang menanamkan nilai keimanan, toleransi, dan kebersamaan di tengah masyarakat,” jelas Saiful.
Pada acara yang diikuti peserta dari 13 kecamatan se-Kabupaten Katingan ini, dia menambahkan, umat Islam memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan mendukung pembangunan daerah. Menurutnya, Islam yang sejati adalah Islam yang memberi keteduhan, menjauhi kekerasan, serta selalu mengajarkan persatuan.
“Islam itu damai, penuh kasih, dan menjunjung keadilan. Melalui seni qasidah, kita bisa terus menanamkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Baca juga: Masyarakat di pesisir Katingan laksanakan 'Sedekah Laut'
Sementara itu, Ketua DPD LASQI Kabupaten Katingan, Endang Susilawatie, menjelaskan bahwa FSQ ke-X diikuti sebanyak 211 peserta dengan 12 cabang lomba. Dia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas dukungan yang diberikan meski bantuan hibah tahun ini berkurang.
“Kami tetap berkomitmen agar kegiatan ini berjalan sukses. Semoga FSQ bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus memperkuat seni budaya Islami di Katingan,” tutur Endang.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh semangat religius. Ratusan warga Kasongan turut hadir menyaksikan penampilan qasidah dari para peserta yang menampilkan kreativitas dan syair bernuansa Islami.
Baca juga: Pj Sekda Katingan ajak masyarakat dukung Koperasi Desa Merah Putih
Baca juga: Bupati Katingan komit terus perkuat layanan publik dan kinerja birokrasi
Baca juga: Upaya nyata mengeliminasi ketertinggalan dengan digitalisasi pembelajaran di pelosok Kalteng
