Pemkot Palangka Raya tingkatkan budaya baca lewat festival literasi

id palangka raya,kalteng,dispursip,literasi

Pemkot Palangka Raya tingkatkan budaya baca lewat festival literasi

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya, Yohn Benhur G Pangaribuan. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemkot Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) terus berupaya meningkatkan budaya baca di kalangan anak muda melalui festival literasi 2025.

"Melalui festival ini, kita ingin meningkatkan minat baca dan menulis masyarakat, mempromosikan karya lokal, dan menjadikan literasi sebagai bagian integral dari budaya daerah," kata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya, Yohn Benhur G Pangaribuan di Palangka Raya, Kamis.

Dia menambahkan bahwa Festival Literasi 2025 ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan budaya baca dan memperkuat gerakan literasi masyarakat.

Benhur menjelaskan bahwa kegiatan Festival Literasi ini bertujuan mempromosikan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan sekaligus mengembangkan budaya baca di tengah masyarakat.

Ia menambahkan bahwa membangun budaya literasi bukan hanya soal kemampuan individual, tetapi juga gerakan kultural yang harus diperbarui secara berkelanjutan.

"Festival ini menjadi ruang apresiasi dan ekspresi kreatif bagi pelajar maupun masyarakat umum," katanya.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya susun raperda pengurangan risiko bencana

Berbagai kegiatan seperti pameran buku, lomba menulis, dan pertunjukan seni dihadirkan dalam festival ini untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam mengekspresikan kemampuan literasinya.

“Ini wadah untuk menunjukkan kreativitas, sekaligus mengembangkan bakat dan minat generasi muda, literasi adalah gerakan sosial. Semua pihak harus terlibat, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, hingga masyarakat luas,” ujarnya.

Selain itu lanjutnya, festival literasi juga memberikan ruang pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Benhur menyebut bahwa keterlibatan UMKM menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.

“Melalui festival ini, UMKM dapat memperkenalkan produk mereka sekaligus terlibat dalam penguatan budaya literasi,” jelasnya.

Benhur berharap, festival literasi dapat menjadi penguatan komunitas literasi di sekolah, kampus dan masyarakat untuk memperkuat semangat literasi di Kota Palangka Raya.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Alman P Pakpahan menambahkan, membangun kesadaran literasi di kalangan generasi muda menjadi prioritas penting dalam pembangunan daerah.

Alman juga menekankan bahwa pelajar merupakan aset masa depan yang harus dibekali kemampuan literasi yang kuat. Ia menyebut minat baca yang baik akan memperluas wawasan dan membentuk karakter pelajar secara positif.

“Jika minat baca tumbuh, wawasan akan berkembang, dan karakter mereka terbentuk lebih baik. Inilah fondasi pembangunan Palangka Raya yang lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa literasi tidak hanya berkaitan dengan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Dengan literasi modern yang mencakup literasi digital, media, dan finansial, generasi muda Palangka Raya diharapkan mampu menghadapi tantangan masa depan.

“Kita ingin anak-anak kita siap berkompetisi dan menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan,” kata Alman.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya restocking Danau Rigei dengan 114.086 benih ikan

Baca juga: Tim dosen UMPR tingkatkan kompetensi pembelajaran lewat model etno RME

Baca juga: Tim PKM FBIT UMPR latih pembuatan konten dakwah digital bagi remaja


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.