Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan, salah satu strategi yang diusung dalam memacu pembangunan di bidang pendidikan adalah dengan memfokuskan pembangunan dimulai dari desa.
"Sebagai provinsi terluas di Indonesia dengan luas sekitar 153.000 km², atau 1,5 kali Pulau Jawa, Kalteng hanya dihuni sekitar 2,8 juta jiwa," terang Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya.
Dia memaparkan, guna mencapai salah satu kabupaten yang berada di ujung dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat, perjalanan dari ibu kota provinsi bisa memakan waktu hingga 12 jam.
"Kondisi ini menjadi salah satu latar belakang mengapa digitalisasi pembelajaran di Kalteng didesain bukan sekadar proyek teknologi, melainkan jawaban atas keterbatasan akses," tegasnya.
Ia menjelaskan, struktur geografis Kalteng juga berbeda dari Pulau Jawa maupun Sumatera. Wilayahnya banyak berupa lahan datar, rawa, dan gambut, dengan desa-desa yang tersebar di hulu sungai-sungai besar seperti Sungai Kapuas, Kahayan, dan Mentaya.
Baca juga: Disdik Kalteng jadikan program digitalisasi sekolah sebagai prioritas
Banyak masyarakat bermukim di pedalaman dengan akses yang sangat bergantung pada kecepatan dan moda transportasi air, sehingga untuk menjangkaunya, tentu tidak semua wilayah desa terjangkau internet.
"Menghadapi kenyataan tersebut, kami memilih strategi pembangunan pendidikan yang dimulai dari desa. Desa diposisikan sebagai ujung tombak," tukasnya.
Melalui kebijakan pendidikan, Pemprov Kalteng mendorong kolaborasi erat dengan Kemendikdasmen agar revitalisasi dan digitalisasi pendidikan tidak berhenti di tataran konsep, tetapi berjalan nyata di tingkat sekolah.
Di bidang sarana pembelajaran digital, Wagub memaparkan sejak 2024 Pemprov Kalteng sudah mulai menyiapkan perangkat interaktif digital.
Dia menyampaikan, di Kalimantan Tengah tercatat sebanyak lebih kurang 1.984 unit di tahun 2024, kemudian di tahun 2025 ini ada 3.147 unit papan tulis interaktif yang sudah didistribusikan hinga pada akhirnya mencapai 100 persen.
Kemudian dalam mewujudkan digitalisasi pembelajaran didukung dengan penyediaan panel surya dan koneksi Starlink di titik-titik yang sulit akses listrik dan jaringan.
Baca juga: Disdik Kalteng: CKG dukung terwujudnya generasi muda sehat
Baca juga: Gubernur tekankan pentingnya tanamkan nilai Huma Betang bagi generasi muda
Baca juga: Peserta didik di Kalteng diperkaya dengan sertifikat kompetensi tambahan
