Museum Macan hadirkan instalasi multisensori UMA untuk edukasi anak Nusantara

id Museum Macan, hadirkan, instalasi multisensori UMA, untuk edukasi, anak Nusantara, kalteng

Museum Macan hadirkan instalasi multisensori UMA untuk edukasi anak Nusantara

Seniman Adi Sundoro (tengah) mengajarkan sejumlah siswa membuat karya berdasarkan kota impiannya di Ruang Seni Anak: Gorengan Bureau di Museum Macan, Jakarta, Kamis (22/5/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt. (ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN)

Jakarta (ANTARA) - Museum Macan menghadirkan instalasi edukasi multisensori bertajuk UMA: Ruang Seni Anak, yang menawarkan pengalaman interaktif bagi anak dan keluarga untuk mengenal bentang alam serta budaya Nusantara.

Program yang telah dibuka untuk publik dan berlangsung selama empat bulan ke depan ini merupakan kolaborasi antara penyedia solusi produk interior dan eksterior TACO, penyedia karpet FIO, serta komunitas perempuan arsitek Ibu Arsitek.

Chief Marketing Officer TACO, Anastasia Tirtabudi, dalam rilis pers, Kamis, mengatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan wujud semangat “Explore New Horizons” untuk memberikan dampak positif yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Ibu Arsitek dalam pengembangan instalasi edukasi multisensori ini. Kolaborasi ini membuktikan bahwa pemilihan material dan desain dapat dirancang sedemikian rupa untuk memberikan stimulasi visual dan taktil tanpa mengorbankan aspek keamanan bagi anak-anak,” ujar Anastasia.

Dalam pameran ini, TACO dan FIO menempatkan material desain sebagai media pembelajaran. Pendekatan tersebut diwujudkan melalui penggunaan cermin panel dinding Fideco yang membentuk area reflektif untuk mendorong eksplorasi visual serta membantu anak mengenali bentuk, perspektif, dan gerak.

FIO turut menghadirkan karpet dengan berbagai tekstur melalui koleksi broadloom dan handtufted untuk memperkaya stimulasi sensorik melalui sentuhan dan mendukung aktivitas motorik.

Ibu Arsitek merancang instalasi ini dengan pendekatan ruang yang berorientasi pada kebutuhan anak, memperhatikan skala, aksesibilitas, serta alur interaksi yang aman sehingga anak dapat bereksplorasi secara bebas dan multisensori.

Melalui pengalaman bermain, merancang, dan merasakan, anak diajak memahami kearifan lokal Nusantara sekaligus membangun hubungan yang lebih peka dengan lingkungan.

Perwakilan Komunitas Ibu Arsitek, Gabi Osri, mengatakan bahwa desain instalasi ini ingin menunjukkan bahwa desain dapat menjadi medium edukasi yang interaktif dan menyenangkan, sekaligus memberi kesempatan bagi anak untuk bereksperimen dan menemukan hal-hal baru melalui pancaindra.

Kurator Edukasi dan Program Publik Museum Macan, Nin Djani, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen museum untuk memperluas akses terhadap seni.

“Melalui UMA, kami berharap tercipta jembatan antara manusia dan alam, antara tradisi dan kebaruan, serta antara seni dan kehidupan. Semua elemen yang berbeda dapat hidup berdampingan dan kebersamaan inilah yang membuat pengalaman kita lebih kaya,” ujarnya.

Anastasia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri desain dan daya saing industri kreatif Indonesia.“Kami berharap inisiatif ini menjadi langkah berkelanjutan dalam menghadirkan desain dan seni yang relevan, sekaligus mendekatkan masyarakat pada pengalaman ruang yang lebih bermakna,” katanya.


Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.