Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksanaan Seminar Natal Nasional di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) 2025 mengangkat tema nasional “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” (Matius 1:21–24) dengan Sub tema daerah mengangkat “Falsafah Huma Betang dalam Membangun dan Membina Keluarga Mandiri di Kalimantan Tengah".
Seminar nasional yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Tjilik Riwut, Katedral Paroki santa Maria Palangka Raya, Jumat ini dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Yulindra Dedy.
"Kami berkomitmen mendorong implementasi nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap program pembangunan daerah, serta menjamin kerukunan umat beragama sebagai modal utama pembangunan yang damai dan maju," jelasnya.
Dia berharap melalui seminar ini, dapat dirumuskan rekomendasi praktis dan strategis yang tidak hanya sekadar wacana, tetapi dapat diimplementasikan nyata dalam mewujudkan Kalteng yang berkah, maju dan sejahtera.
Ketua Panitia Lokal, Bama Adiyanto mengatakan seminar ini diikuti 350 peserta. Falsafah Huma Betang dipilih sebagai dasar refleksi untuk menggambarkan nilai kebersamaan, toleransi, kesederhanaan, serta kekuatan kolektif yang selama ini menjadi identitas masyarakat Kalimantan Tengah.
Penekanan pada nilai lokal tersebut diharapkan mampu memperkaya pemaknaan tema nasional yang menyoroti peran keluarga sebagai pusat pembentukan karakter dan ketahanan sosial bangsa.
Perwakilan Panitia Nasional, Suwarsono menuturkan bahwa Seminar Nasional ini merupakan bagian dari agenda utama Natal Nasional 2025, selain berbagai kegiatan sosial seperti penyaluran bantuan bencana alam, bantuan ambulans, beasiswa pendidikan, serta perbaikan rumah ibadah di lebih dari 10 wilayah Indonesia.
Rangkaian Seminar Natal Nasional 2025 dimulai di Bandung, selanjutnya di Medan, Manado, Palangka Raya, Ruteng, Ambon, Toraja dan Merauke yang mana satu daerah bisa dua kali pelaksanaan seminar.
Suwarsono mengatakan, seminar ini merupakan kegiatan penting karena Kalteng adalah tanah dengan kekayaan Dayak, tradisi gotong royong serta semangat habaring hurung, sehingga menjadi pesan Natal bahwa kasih Allah melingkupi seluruh umat.
Seminar ini berupaya meletakkan isu-isu yang ada pada keluarga dan mempengaruhi rumah tangga akan menjadi bagian dari refleksi bersama.
"Keluarga Kristen diajak menemukan ruang hangat dalam dialog," katanya.
Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng, Muhammad Yusi Abdhian menuturkan bahwa Falsafah Huma Betang merupakan kekayaan kearifan lokal Dayak yang mengajarkan hidup rukun, saling menghargai, bekerja sama dan menjaga persatuan.
Nilai ini sangat relevan bagi kita dalam membangun keluarga yang mandiri, harmonis, dan berkarakter di tengah perkembangan zaman.
"Kementerian Agama memandang tema ini sangat strategis," katanya.
Menurut dia, keluarga adalah fondasi masyarakat dan nilai-nilai Huma Betang dapat memperkuat ketahanan keluarga, menumbuhkan sikap toleransi, serta memperkokoh moderasi beragama di Bumi Tambun Bungai," katanya.
Hal ini sejalan dengan Asta Protas atau Delapan Program Prioritas Menteri Agama yang salah satunya adalah kerukunan dan kurikulum cinta. Dimana kurikulum cinta terurai dalam 5 Panca Cinta, yaitu Cinta Tuhan, Cinta diri dan sesama, Cinta ilmu pengetahuan, Cinta lingkungan dan Cinta tanah air.
"Saya berharap melalui seminar ini lahir gagasan-gagasan praktis yang bisa diaplikasikan dalam pembinaan keluarga di Kalimantan Tengah - baik dalam pendidikan, kehidupan sosial, maupun pembentukan karakter generasi muda," tambahnya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya salurkan bantuan perbaikan rumah tak layak huni
Sementara itu Uskup Keuskupan Palangka Raya yang di wakili oleh Vikaris Jendral Keuskupan Palangka Raya, RD Silvanus Subandi menuturkan kehadiran rangkaian Seminar Natal Nasional ini menjadi ruang bersama untuk memperdalam makna Natal sekaligus memperteguh semangat persaudaraan.
Ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan berbagai pihak yang terus menjaga harmoni dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah keberagaman.
"Nilai tersebut selaras dengan spirit pelayanan gereja yang senantiasa mendorong umat untuk membangun kedamaian serta menghadirkan sukacita bagi sesama," kata Pastor Bandi.
Sementara itu, sebagai pemateri pada Seminar Natal Nasional di Kota Palangka Raya ini adalah Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari dan Direktur Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Suwarsono.
Kemudian Pembimas Katolik Kemenag Kalteng, Sandra Mariyus Adip, Kepala Dinas P3APPKB Kalteng, Linae Victoria Aden dan Rektor STIPAS Tahasak Danum Pambelum Rm Dr Fransiskus Janu Hamu SS MSc Ed.
Baca juga: Layanan kegawatdaruratan Palangka Raya tangani 6.935 laporan
Baca juga: Kerajinan Kalteng bikin kagum pengusaha asal Selandia Baru
Baca juga: BMKG ingatkan nelayan di selatan Kalteng waspada gelombang tinggi
