Tingginya Kasus Diare, Kotawaringin Timur Prioritaskan Bantuan MCK

id Kotawaringin Timur, Sampit, MCK, Tingginya Kasus Diare, Kotawaringin Timur Prioritaskan Bantuan MCK

Tingginya Kasus Diare, Kotawaringin Timur Prioritaskan Bantuan MCK

Ilustrasi, (Istimewa)

Bantuan tempat MCK (mandi, cuci dan kakus) diarahkan ke Selatan karena kawasan itu sering tinggi kasus diare,"
Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memprioritaskan bantuan pembangunan toilet ke kawasan Selatan karena sangat membutuhkan.

"Bantuan tempat MCK (mandi, cuci dan kakus) diarahkan ke Selatan karena kawasan itu sering tinggi kasus diare," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Minggu.

Kotawaringin Timur mendapatkan bantuan pembangunan 20 buah toilet. Ini merupakan bagian dari 50 toilet yang akan dibangun di Kalimantan Tengah melalui program BUMN Peduli yang pelaksanaanya di provinsi ini dikoordinir oleh PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Sampit.

Untuk Kotawaringin Timur, bantuan itu sebagian besar diarahkan ke kawasan Selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara. Paling banyak di Teluk Sampit dan Pulau Hanaut karena dua kecamatan itu memang paling membutuhkan.

Faisal menjelaskan, penyakit diare di Kotawaringin Timur tidak hanya disebabkan oleh masalah sanitasi, tetapi juga terkait ketersediaan air bersih dan kebiasaan buruk buang air besar di sungai.

Saat kemarau dan sungai surut, konsentrasi bakteri di air sangat tinggi. Ironisnya, sebagian warga masih menggunakan air sungai untuk buang air besar dan keperluan sehari-hari, sehingga diare mudah muncul.

Dinas Kesehatan sangat antusias dengan program ini, apalagi BUMN juga membantu pembuatan sumur bor. Hingga kini masih banyak warga yang buang air besar di sungai padahal sebagian merupakan kalangan ekonomi menengah yang sebenarnya mampu membuat toilet yang laik kesehatan.

"Kami hawatir ini menjadi kebiasaan buruk, jadi bukan dilatarbelakangi masalah ekonomi. Sudah ada yang pernah disambar buaya, tetap saja buang air besar di sungai. Kita harus gencar sosialisasi di Sekolah Dasar agar generasi berikutnya tidak melakukan hal yang sama," kata Faisal.

Program BUMN Peduli juga akan melakukan sosialisasi cuci tangan pakai sabun, sekaligus menyumbang pembersih tangan ke sejumlah Sekolah Dasar. Faisal mengajak masyarakat membudayakan masyarakat mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan.

"Ini sangat penting karena terkait penyebaran penyakit-penyakit tertentu. Kalau masyarakat hati-hati, insya Allah akan terhindar dari penyakit," ujarnya.

Humas PT Pelindo III Cabang Sampit, Sulistianingsih mengatakan, Kalimantan Tengah mendapat bantuan pembuatan 50 toilet dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dilaksanakan di tiga daerah.

"Total ada 50 tempat MCK (mandi, cuci dan kakus) atau toilet yang akan dibuat. Itu dibagi yakni 20 unit di Kabupaten Kotawaringin Timur, 15 unit di Kotawaringin Barat dan 15 unit di Kota Palangka Raya," kata Sulistianingsih.

Untuk pembuatan 50 toilet tersebut, Pelindo III berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Hal ini dilakukan karena semua harus dilaksanakan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah dan harus dipertanggungjawabkan.