Nah! Banyak Pasangan Bukan Muhrim Terjaring Razia di Sampit

id kotawaringin timur, penyakit masyarakat, satpol PP kotim, rihel

Nah! Banyak Pasangan Bukan Muhrim Terjaring Razia di Sampit

Pemeriksaan Darah - Razia penyakit masyarakat oleh tim gabungan di Sampit pada Jumat (16/12) malam, menjaring lima pasangan bukan muhrim dan delapan warga tanpa identitas. Selain didata, mereka juga menjalani pemeriksaan darah. (Foto Antara Kalteng/N

Sampit (Antara Kalteng) - Pergaulan bebas di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih marak, dan terbukti dengan masih banyaknya pasangan bukan muhrim yang terjaring razia penyakit masyarakat.

"Mereka yang terjaring razia, kami data dan diberi pembinaan. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Sabtu.

Saat razia penyakit masyarakat pada Jumat (16/12) malam, tim gabungan menyisir sejumlah hotel, penginapan, barak, kost dan tempat hiburan malam yang ada di Sampit. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat menjelang perayaan Natal 2016 dan tahun baru 2017.

Tim gabungan terdiri dari berbagai instansi seperti Polri, TNI, Dinas Kesehatan dan lainnya. Hasilnya, petugas mengamankan lima pasangan diduga bukan bukan muhrim atau bukan suami istri serta delapan orang lainnya yang tidak memiliki identitas.

Mereka hanya bisa pasrah ketika petugas membawa mereka ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja. Kondisi memprihatinkan, sebagian yang terjaring masih remaja.

Selain didata dan diberi arahan, kali ini mereka yang terjaring razia diharuskan menjalani pemeriksaan darah. Pemeriksaan itu untuk mengetahui apakah di antara mereka ada yang terjangkit penyakit mematikan yakni HIV/AIDS.

"Dari 18 orang yang menjalani tes darah, seluruhnya dinyatakan negatif atau tidak satu pun dari mereka yang terjaring razia terinfeksi virus mematikan yang dapat menular melalui hubungan badan," kata Rihel.

Razia yang diikuti pemeriksaan darah akan terus dilakukan. Jika ada yang terindikasi mengidap HIV/AIDS maka akan dilakukan konseling secara rahasia. Selanjutnya, penderita akan diarahkan untuk berobat agar kesehatannya tetap terjaga meski sudah tertular penyakit mematikan itu.

Staf Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Robi Indra Wahyudi mengatakan, kegiatan itu sangat tepat untuk menekan penularan penyakit HIV/AIDS. Pergaulan bebas menjadi salah satu penularan yang paling rentan.

Dia mendukung kegiatan ini dilakukan berkelanjutan. Dinas Kesehatan bersama Komisi Penanggulangan AIDS selalu siap dilibatkan untuk penanggulangan HIV/AIDS agar penyebaran penyakit itu tidak semakin parah.