Kotim Antisipasi Lonjakan ISPA Saat Kemarau Panjang

id Kotawaringin Timur, Kotim Antisipasi Lonjakan ISPA Saat Kemarau Panjang, ISPA, Kepala Puskesmas Baamang II, dr Yunita Ristianti

Kotim Antisipasi Lonjakan ISPA Saat Kemarau Panjang

Kepala Puskesmas Baamang II, dr Yunita Ristianti (Foto Antara Kalteng/Ronny NT)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengantisipasi melonjaknya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) saat kemarau tahun ini yang diprediksi berlangsung cukup panjang.

"Puskesmas kami menjadi salah satu yang dijadikan Rumah Oksigen untuk membantu warga yang terkena penyakit ISPA. Tahun 2015 lalu, banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas ini, dari berbagai usia," kata Kepala Puskesmas Baamang II, dr Yunita Ristianti di Sampit, Senin.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kemarau di Kotawaringin Timur tahun ini cukup panjang diprediksi mencapai tujuh bulan. Kondisi ini sangat rawan terjadi kebakaran lahan parah yang berdampak pada meningkatnya penyakit ISPA.

Tahun 2015 lalu, Kotawaringin Timur dilanda kemarau sekitar lima bulan. Saat itu kebakaran lahan sangat parah dan menyebabkan kabut asap pekat sehingga banyak warga yang terserang ISPA.

Baamang merupakan salah satu kecamatan yang rawan kebakaran lahan dan penyakit ISPA. Untuk itulah Puskesmas Baamang II selalu waspada setiap tibanya musim kemarau.

Sepanjang 2016, ISPA menjadi penyakit terbanyak yang diderita warga yang berobat ke Puskesmas Baamang II. Tercatat sebanyak 4.858 penderita infeksi pernafasan atas akut yang datang berobat.

Penyakit lain yang ditangani Puskesmas Baamang II sepanjang 2016 adalah gastritis akut lainnya sebanyak 933 kasus, hipertensi 801 kasus, dermatitis kontak alergi 715 kasus, faringitis akut 465 kasus, demam 302 kasus, diare 189 kasus, sakit kepala 164 kasus, diabetes mellitus tak tergantung insulin dan gouty artritis 78 kasus.

"Penyakit ISPA tinggi karena faktor lingkungan banyak kebakaran lahan. Untuk pencegahan, saat kabut asap, kami mengimbau masyarakat menghindari aktivitas di luar. Kalau terpaksa harus ke luar rumah, gunakan masker," kata Yunita.

Dokter yang pernah menerima penghargaan sebagai Dokter Teladan ini mengatakan, pihaknya menyiapkan ruang khusus untuk warga yang membutuhkan bantuan oksigen. Petugas jaga sudah disiapkan untuk secara bergantian memberikan pelayanan.