Wow! 2.500 Karung Pasir Atasi Abrasi Ujung Pandaran

id Kotawaringin Timur, Kotim, Sampit, Abrasi, Abrasi Ujung Pandaran, Ujung Pandaran, karung pasair, 2.500 Karung Pasir

Wow! 2.500 Karung Pasir Atasi Abrasi Ujung Pandaran

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri (kiri) dan Camat Teluk Sampit Samsurijal berdiri di batas tanah yang terkena abrasi. Abrasi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran makin parah akibat kuatnya gelombang laut. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Sebanyak 2.500 karung berisi pasir akan dipasang untuk mengatasi laju abrasi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Karungnya bukan karung biasa, tapi karung khusus yang kuat. Ini untuk mengurangi abrasi akibat kuatnya hantaman gelombang," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Jakatan di Sampit, Senin.

Senin pagi, Jakatan bersama pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan instansi lainnya menijau lokasi abrasi pantai Ujung Pandaran. Mereka melakukan survei lokasi terkait rencana penanganan abrasi tersebut.

Penanganan abrasi ini sepenuhnya akan didanai pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pemerintah pusat menjalankan Program Sabuk Pantai untuk menangani pantai-pantai yang terkena abrasi parah.

Tahun ini, Pantai Ujung Pandaran menjadi salah satu lokasi penerima bantuan program ini. Pelaksanaan sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten diminta turut mengawasi pelaksanaannya.

"Pemerintah pusat meminta data hasil kajian di lapangan paling lambat dikirim akhir Februari, setelah itu dilakukan lelang. Mudah-mudahan Juli nanti pekerjaan sudah dimulai," harap Jakatan.

Abrasi akibat kuatnya gelombang laut Jawa, menimbulkan dampak yang makin parah. Beberapa tahun terakhir, sudah belasan rumah warga terpaksa dibongkar karena tergerus abrasi.

Sejumlah gazebo beton yang dibangun pemerintah untuk tempat pengunjung bersantai, kini juga telah hancur karena ambles akibat abrasi. Hanya puing berserakan di bekas lokasi dibangunnya aset-aset wisata tersebut.

Siring permanen penahan gelombang yang dibangun pemerintah, belum sepenuhnya melindungi kawasan itu dari abrasi. Bangunan pemecah gelombang yang dibangun secara darurat menggunakan geobag atau karung berisi pasir, juga hancur dihantam kuatnya gelombang. Pohon-pohon penghijauan yang sempat ditanam pun sebagian sudah menjadi korban abrasi.

Kini dampak abrasi makin meluas. Amblesnya tanah hanya tinggal beberapa meter dari jalan desa dan pintu gerbang kawasan wisata. Pemerintah daerah berharap masalah ini menjadi perhatian pemerintah pusat karena selain merupakan kampung nelayan, lokasi ini juga objek wisata andalan Kotawaringin Timur.