Mantap! Pemkab Ini Siap Salurkan Beasiswa Untuk 300 Mahasiswa

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, akan menyalurkan beasiswa untuk 300 mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu.

"Beasiswa ini diajukan tahun lalu, tahun ini dibayarkan. Ada sekitar 300 orang mahasiswa yang dapat. Ada yang dapat Rp1 juta hingga Rp3 juta," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Jumberi di Sampit, Senin.

Saat ini bantuan sedang dalam tahap pengusulan pencairan dan menunggu surat keputusan bupati. Bantuan diperkirakan akan disalurkan paling lambat Maret nanti melalui rekening Bank Kalteng milik masing-masing mahasiswa.

Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menerima banyak usulan permohonan beasiswa. Tahun lalu bantuan beasiswa tidak terpenuhi karena imbas rasionalisasi anggaran.

Meski begitu, usulan tersebu tetap ditindaklanjuti oleh tim dengan melakukan verifikasi. Mahasiswa yang mendapat beasiswa adalah mereka yang mendapatkan indeks prestasi komulatif minimal 2,75, sehingga mereka yang nilainya tidak mencapai standar maupun yang berasal dari keluarga mampu, terpaksa dicoret.

Untuk memverifikasi, pemerintah daerah membentuk tim yang terdiri dari berbagai unsur, di antaraya Bagian Kesejahteraan Rakyat, Inspektorat, Dinas Sosial dan lainnya. Penerima beasiswa tidak hanya yang kuliah di Sampit, tetapi juga di luar daerah seperti Palangka Raya, Banjarmasin, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Solo, Jakarta dan lainnya.

"Nanti bantuan akan diperluas. Bukan hanya untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu, tetapi juga akan diperjuangkan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang memang serius ingin kuliah," kata Jumberi.

Pemerintah daerah juga merencanakan pembangunan maupun peningkatan asrama mahasiswa Kotawaringin Timur yang ada di luar daerah seperti Palangka Raya, Banjarmasin, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan lainnya, sesuai kemampuan anggaran daerah.

Untuk asrama yang ada di Sampit, dikhususkan untuk mahasiswi dan pelajar putri dari keluarga tidak mampu. Mereka diperbolehkan menempati asrama berkapasitas 40 orang itu secara gratis.