Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Pusat di awal tahun 2017 telah menyalurkan 125 handtraktor roda dua dan 15 roda empat ke Provinsi Kalimantan Tengah untuk membantu meningkatkan hasil produksi petani setempat.
Ke-140 unit bantuan alat dan mesin pertanian (alsinta) dari pemerintah tersebut baru tahap awal dan akan terus bertambah, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng Tute Lelo usai mengikuti rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya, Senin.
"Kegiatan 2017 kan belum jalan sepenuhnya, jadi akan terus bertambah bantuan alsinta itu. Kita ingatka kembali Kabupaten/Kota se-Kalteng segera membentuk unit pelaksana teknis Dinas (UPTD) Pertanian agar mendapat bantuan alsinta," tambahnya.
Mengenai upaya meminimalisir terjadinya karhutla karena membersihkan lahan dengan cara membakar, Pemerintah Pusat melalui provinsi Kalteng sebenarnya telah menyalurkan beberapa eksavator, handtraktor roda dua maupun empat.
Tute mengakui bantuan alat untuk membersihkan lahan tersebut belum merata di seluruh wilayah di Kalteng karena keterbatasan anggaran. Namun, alat tersebut diyakini mampu membantu sebagian petani membersihkan lahan tanpa bakar.
Dia mengatakan, pihaknya juga sekarang ini mendorong petani agar tidak lagi menanam padi di kebun melainkan di sawah. Jika petani tidak memiliki sawah dan terpaksa harus di kebun, maka tiap selesai panen langsung ditanami tanaman lain agar tidak kembali ditumbuhi semak belukar.
"Sekarang ini kan petani setelah dipanen padinya, dibiarkan begitu saja atau tidak ditanami lagi. Setelah enam bulan, ya ditumbuhi semak belukar. Ini yang terus kita dorong masyarakat agar lebih mengoptimalkan lahannya," kata Tute.
Kepala DTPHP Kalteng ini menyebut 11 ribu dari 18 ribu hektare yang ditargetkan telah ditanami padi hingga Februari 2017. Kemudian di tahun 2017 Provinsi Kalteng akan kembali dilakukan cetak sawah baru seluas 4.600 hektare.
"Tahun 2016 cetak sawah baru kan ada 16.500 hektare dan sudah ditanami padi sebagian besarnya dan akan selesai sepenuhnya di April 2017. Terpenting itu sebenarnya dioptimalkan bibit padi unggul, bukan bibit lokal agar produksinya memuaskan," kata Tute.
Berita Terkait
APBD Kalteng terus meningkat, kini capai Rp8,79 triliun
Jumat, 3 Mei 2024 16:41 Wib
Nuryakin siap bertarung di Pilkada Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 16:02 Wib
Bulog serap 5.200 ton beras hasil pertanian Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 7:26 Wib
Tingkatkan mutu pendidikan, Pj Bupati Mura resmikan gedung sekolah baru
Jumat, 3 Mei 2024 1:25 Wib
BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Kamis, 2 Mei 2024 19:21 Wib
Permohonan m-paspor di Palangka Raya per hari mencapai 50 orang
Kamis, 2 Mei 2024 18:41 Wib
Gubernur Kalteng salurkan Tabungan Beasiswa Berkah untuk belasan ribu mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 18:02 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib