Palangka Raya, 29/11 (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya H Bulkani M.Pd dan Rektor Universitas Paramadina Jakarta Dr.H.Anis Baswedan sepakat melanjutkan pembahasan mencari format kepemimpinan efektif untuk Indonesia ke depan baik kepemimpinan tingkat nasional maupun pemimpin di daerah.
"Kita akan adakan pertemuan lanjutan kedua Rektor untuk pembahasan mendalam bagi penyiapan format kepemimpinan efektif yang mendesak bagi bangsa ini menghadapi tantangan global," kata Dr Sonedi MPd, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP), Kamis.
Bersamaan road show program "Indonesia Mengajar" di Palangka Raya, Selasa(27/11), tokoh intelektual muda nasional Anis Baswedan melakukan pembicaraan khusus dengan Rektor UMP H. Bulkani bersama para tokoh masyarakat Kalteng di ruang rapat rektorat kampus UMP Jalan RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya.
Pada pertemuan yang dihadiri KH Busra Khalid yang juga Muhtasyar NU Kalteng, Wahid AHA (Ketua NU Kalteng), H Ahmad Syar,I (Ketua PW Muhammadiyah Kalteng), HM Wahyudi F Dirun (Ketua KAHMI Kalteng), H. Lukman Hakim Siregar, dan para tokoh muda Kalteng telah dibahas kondisi kebangsaan, kehidupan keagamaan, dan kemasyarakatan secara nasional dan daerah.
Pada pertemuan awal itu kedua Rektor bersama para tokoh Kalteng lebih banyak saling bertukar informasi dan analisis tentang kondisi dan fenomena kehidupan berbangsa dan prediksi kondisi yang akan terjadi selanjutnya.
Pertemuan di kampus UMP itu juga membahas tentang tindak korupsi yang masih memprihatinkan dan fenomena konflik horizontal di dalam kehidupan masyarakat.
"Pak Anis Baswedan menyebutkan perlunya figure pemimpin efektif seperti seorang 'muazin' yang mana ketika dia bersuara dan memanggil maka semua orang yang mendengar mau mengikuti ajakannya," ucap Dr Sonedi mengutip pernyataan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
Pertemuan lanjutan pembahasan "Format Kepemimpinan Eefektif untuk Indonesia ke depan" itu bisa saja di kampus Universitas Paramadina Jakarta dan di tempat lainnya secara bergiliran hingga berhasil dirumuskan pola-pola rekrutmen dan pengawalan bagi kepemimpinan nasional dan kepemimpinan di daerah yang merupakan syarat utama mencapai cita-cita kesejahteraan rakyat.