Surabaya (ANTARA
News) - Mahasiswa pecinta alam Universitas Airlangga dalam Tim Srikandi
Airlangga Indonesia Aconcagua Expedition (SAIAE) tiba di Tanah Air pada
Rabu, setelah menaklukkan Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina,
Amerika Selatan.
"Kami tiba pukul 01.00 WIB dini hari setelah menempuh perjalanan
selama 35 jam dari Argentina ke Jakarta, lalu berlanjut ke Surabaya,"
kata anggota tim, Lestari Ningsih, kepada ANTARA di Kantor Rektorat
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Unair itu menapaki puncak Aconcagua
bersama dua rekannya Ari Kurniawan (Fakultas Ilmu Keperawatan) dan Fandy
Ibnu (anggota pecinta alam Swelagiri binaan PT. Semen Gresik) pada
Minggu (6/1) pukul 18.00 waktu Argentina atau Senin (7/1) pukul 09.00
WIB.
"Kami sebenarnya menargetkan mampu menaklukkan puncak Aconcagua
pada 5 Januari 2013, namun karena badai salju yang datang, maka kami
akhirnya menunda sehari untuk ke puncak," katanya.
Lestari dan
rekan-rekannya mengibarkan Bendera Merah Putih dan Bendera Unair serta
menyanyikan lagu Indonesia Raya di puncak gunung tertinggi kedua di
dunia itu.
"Saya sempat sakit, paru-paru menggelembung saat memuncaki
Aconcagua, tapi alhamdulillah akhirnya pulih setelah disuntik di posko
pendaki gunung," kata Lestari, yang sudah Puncak Mahameru di Semeru.
Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt, Direktur Kemahasiswaaan Unair
Drs Koko Srimulyo MSi, jajaran pejabat rektorat, pengurus Ikatan Alumni
Unair, dan sejumlah mahasiswa menyambut kedatangan tim pendaki Aconcagua
di Kantor Rektorat Unair.
"Kami bangga, adik-adik akhirnya mampu menaklukkan Aconcagua. Itu
prestasi yang membanggakan bagi Unair dan Tanah Air kita," katanya
Fasich sembari menyalami ketiga anggota tim Wanala Unair itu.
(E011)