Jakarta (ANTARA
News) - Penderita gangguan pola makan tak perlu menyalahkan diri sendiri
kalau gagal menurunkan berat badan karena bisa jadi hal itu terjadi
karena ada ketidakseimbangan neurotransmiter otak.
"Di otak
mereka ada ketidakseimbangan neurotransmiter," kata ahli fisiologi dan
konsultan pola makan dari klinik Shape Up, Grace Judio-Kahl, di Jakarta,
Selasa.
Ia menjelaskan, bagian otak yang disebut nucleus caudatus dan
putamen pada penderita bulimia mengalami gangguan sintesis yang memicu
sekresi hormon serotonin dan dopamin.
Serotonin dan dopamin
merupakan neurotransmiter yang berhubungan dengan pengendalian nafsu
makan seperti juga depresi, kecemasan, dan obsesi.
"Pada kasus
anoreksia, syaraf yang memproses serotonin di insula terlalu aktif
sehingga selalu merasa kenyang dan gelisah," kata dia.
Selain itu, lanjut Grace, juga ada orexin yakni neurotransmiter yang mengatur peningkatan atau penurunan nafsu makan.
(M048)
Berita Terkait
DPRD Barut pertanyakan keberadaan perizinan PT Kimia Yasa
Rabu, 12 Juni 2024 7:11 Wib
Kericuhan di Gresik akibatkan polisi dan suporter alami luka
Senin, 20 November 2023 18:52 Wib
Pengembangan produk inovasi pelumas mesin dari mahasiswa UI
Sabtu, 4 November 2023 13:13 Wib
Pertambangan emas ilegal salah satu masalah serius bagi lingkungan hidup di Indonesia
Kamis, 28 September 2023 16:53 Wib
INA dan Silk Road Fund jadi investor strategis Kimia Farma
Jumat, 24 Februari 2023 8:29 Wib
Polri bantu tarik obat sirop berbahan kimia dari peredaran
Jumat, 21 Oktober 2022 17:02 Wib
Mahasiswa UPR ukir prestasi dalam kompetisi Esai Nasional
Kamis, 6 Oktober 2022 17:11 Wib
Industri kimia Jepang diajak ekspansi investasi di Indonesia
Rabu, 29 Juni 2022 15:19 Wib