Sydney (ANTARA
News) - Para peneliti Australia membidik kawanan paus biru menggunakan
senapan angin untuk menempelkan peralatan satelit pelacak pada mahluk
raksasa langka itu.
Selama tujuh pekan pelayaran dengan kapal kecil di perairan Kutub Selatan, para ilmuwan dari Australian Antarctic Division
melekatkan alat dan melacak paus yang langka terlihat itu menggunakan
sonar yang ditempelkan pada pelampung untuk memasuki kehidupan makhluk
itu.
Hingga saat ini belum banyak yang diketahui tentang kebiasaan paus
biru, yang berbadan sangat besar--jantung paus biru dewasa seukuran
sebuah mobil kecil--.
Paus biru telah diburu hingga populasinya terancam pada 1900an dan sekarang masih langka.
"Pengumpulan data pergerakan sedetail ini belum pernah dilakukan,
jadi ini sangat penting," kata Virginia Andrews-Goff, anggota tim
peneliti, kepada Reuters.
"Kami menggunakan sampel biopsi dan foto untuk mempelajari identitas
individual. Selanjutnya informasi individu itu akan membawa ke
pengetahuan tentang keberadaan paus biru di Kutub Selatan dan seberapa
baik mereka memulihkan diri dari penangkapan," katanya.
Di antara
misteri yang meliputi paus biru-- yang dapat tumbuh sepanjang 30 meter
dan berbobot 170 ton, adalah jumlah mereka. Jumlahnya diperkirakan
beberapa ribu di seluruh dunia.
Mekanisme penelitian ilmiah itu sangat menantang.
Para
peneliti hanya bisa melekatkan alat pelacak dengan tembakan senapan
angin dari jarak dekat karenanya mereka melakukan latihan fisik dan
fitnes untuk memperkuat otot supaya bisa menjaga keseimbangan di perahu
yang terombang-ambing.
"Kami menempelkan alat pemantau, mengambil contoh jaringan dan juga
memotret, sehingga kadang harus berada di air selama empat jam lebih dalam satu waktu," kata Andrewss-Goff.
"Kami melaju pada suhu di bawah nol derajat celsius. Kadang-kadang bersalju, kadang es juga bisa membuatmu beku," katanya.
Berita Terkait
18 murid SMPN 1 Sampit wakili lomba peneliti belia tingkat nasional
Selasa, 3 Desember 2024 22:05 Wib
Peneliti temukan kaitan kesehatan mental dengan konsumsi keju
Jumat, 21 Juni 2024 16:57 Wib
Urgensi penanganan sampah puntung rokok
Selasa, 30 April 2024 19:01 Wib
Gibran naikkan popularitas dan elektabilitas Prabowo
Jumat, 10 November 2023 16:48 Wib
Capres Prabowo jadi pilihan terkuat di kalangan NU di Jatim
Jumat, 3 November 2023 21:09 Wib
Peneliti AS identifikasi area otak yang berkaitan dengan gagal napas
Rabu, 4 Oktober 2023 19:06 Wib
Peneliti nilai dukungan Joko Widodo mengerucut ke Ganjar
Senin, 2 Oktober 2023 14:54 Wib
Microsoft alami kebocoran data yang disebabkan peneliti AI
Kamis, 21 September 2023 9:00 Wib