Hilmi Aminuddin jelaskan foto pertemuan Fathanah

id Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin

 Hilmi Aminuddin jelaskan foto pertemuan Fathanah

Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin saat menghadiri acara di Padang, Sumatera Barat, Jumat (10/5). (ANTARA/Iggoy el Fitra) (Istimewa)

... jatah Rp17 miliar untuk seseorang yang disebut "engkong"... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, menjelaskan mengenai foto-foto yang memuat tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah.

"Diperlihatkan kepada saya banyak sekali foto yang sebagian besar saya tidak kenal, fotonya bermacam-macam," kata Aminuddin, seusai menjalani pemeriksaan sekitar lima jam di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis.

Dia mengaku sejumlah foto tersebut memuat foto Fathanah yang merupakan orang dekat mantan presiden PKS Luthfi Ishaaq.

"Sebagian ada Fathanah, sebagian tidak, sebagian saya tidak tahu lokasi fotonya," ungkap Aminuddin. Namun dia mengaku bahwa ada foto pertemuan di Lembang.

Dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (16/5), berdasarkan kesaksian mantan ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Adiningrat (perantara pengurusan suap kuota impor sapi), Fathanah menyampaikan ada pertemuan pada Januari 2013, di Lembang Jawa Barat, yang dihadiri Ishaaq, Aminuddin, Fathanah, dan Menteri Pertanian, Suswono.

Hasil pertemuan itu, setuju membantu Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Liman, dalam pengurusan penambahan kuota daging sapi, dan Suswono akan membaca situasi dan kondisinya.

"Kalau di Lembang itu foto rombongan Pak Aksa Mahmud sebelum Idul Adha yang menjadi tamu saya dan saya mengantar berkunjung ke badan inseminasi buatan milik pemerintah tapi ternyata di di rombongan itu ada Fathanah," ungkap Aminuddin.

Mahmud adalah pengusaha asal Makassar, daerah asal Fathanah dan Liman, yang mendirikan kelompok usaha Bosowa yang bergerak di bidang industri, infrastruktur, dan otomotif.

Aminuddin mengaku tidak ada dana yang dibayarkan pengusaha kepada dirinya. "Tidak ada dana yang dibayar pengusaha, tidak ada komitmen Rp17 miliar," tambah dia.

KPK memiliki rekaman pembicaraan telepon seseorang yang diduga anak Aminuddin, Ridwan Hakim, yang meminta jatah Rp17 miliar untuk seseorang yang disebut "engkong". Diduga "engkong" adalah Aminuddin, yang memang telah memasuki usia senja.