Buenos-Aires (ANTARA News) - Pihak berwenang Italia dan Portugal meminta maaf atas insiden pesawat kepresidenan Bolivia yang dilarang terbang di Eropa awal bulan ini, kata Menteri Luar Negeri Bolivia, Rabu.
Pesawat yang membawa Presiden Bolivia Evo Morales telah mengudara selama lebih dari tiga jam setelah lepas landas dari Moskow pada awal Juli, ketika Prancis, Spanyol, Portugal dan beberapa negara Eropa lainnya mengumumkan penutupan wilayah udara mereka untuk pesawat itu.
Pesawat kemudian mendarat di ibu kota Austria Wina, namun kemudian diizinkan untuk terbang ke Bolivia.
"Itu tidak hanya Spanyol, yang mengirimkan surat dengan alasan, tetapi juga Italia," kata Menteri Luar Negeri David Choquehuanca dan menambahkan bahwa kementerian akan mempertimbangkan surat-surat itu dan akan memberikan balasan.
Prancis dan Spanyol telah meminta maaf kepada Bolivia karena menutup wilayah udaranya ketika pesawat Morales hendak melewati wilayah udaranya.
Insiden itu memicu skandal diplomatik, para pemimpin Bolivia dan negara-negara Amerika Selatan lainnya menuntut penjelasan, demikian laporan RIA Novosti.
Penerjemah: Askan Krisna