Buenos-Aires
(ANTARA News) - Pihak berwenang Italia dan Portugal meminta maaf atas
insiden pesawat kepresidenan Bolivia yang dilarang terbang di Eropa awal
bulan ini, kata Menteri Luar Negeri Bolivia, Rabu.
Pesawat yang membawa Presiden Bolivia Evo Morales telah mengudara
selama lebih dari tiga jam setelah lepas landas dari Moskow pada awal
Juli, ketika Prancis, Spanyol, Portugal dan beberapa negara Eropa
lainnya mengumumkan penutupan wilayah udara mereka untuk pesawat itu.
Pesawat kemudian mendarat di ibu kota Austria Wina, namun kemudian diizinkan untuk terbang ke Bolivia.
"Itu tidak hanya Spanyol, yang mengirimkan surat dengan alasan,
tetapi juga Italia," kata Menteri Luar Negeri David Choquehuanca dan
menambahkan bahwa kementerian akan mempertimbangkan surat-surat itu dan
akan memberikan balasan.
Prancis dan Spanyol telah meminta maaf kepada Bolivia karena menutup wilayah udaranya ketika pesawat Morales hendak melewati wilayah udaranya.
Insiden itu memicu skandal diplomatik, para pemimpin Bolivia dan
negara-negara Amerika Selatan lainnya menuntut penjelasan, demikian
laporan RIA Novosti.
Penerjemah: Askan Krisna
Berita Terkait
PBB kecam permukiman ilegal Israel di Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur
Kamis, 19 Desember 2024 14:31 Wib
Alat cuci darah lokal pertama dan kedua se-ASEAN milik Indonesia
Kamis, 19 Desember 2024 13:59 Wib
Petinju Usyk dan Fury kembali bertarung pada Riyadh Season
Kamis, 19 Desember 2024 11:28 Wib
LIverpool bersama Arsenal dan Newcastle ke semifinal Piala Liga
Kamis, 19 Desember 2024 8:11 Wib
Ratusan pelajar di Kapuas diberi pamahaman kesehatan jiwa dan bahaya napza
Kamis, 19 Desember 2024 7:24 Wib
Pemprov Kalteng kembali selenggarakan GPM jelang Natal dan Tahun Baru 2025
Kamis, 19 Desember 2024 6:18 Wib
UMPR laksanakan asesmen dosen dan pegawai untuk optimalkan kinerja
Rabu, 18 Desember 2024 22:17 Wib
Pemkot pastikan ketersediaan bahan pokok aman pada Natal dan Tahun Baru
Rabu, 18 Desember 2024 17:05 Wib