Buenos-Aires
(ANTARA News) - Pihak berwenang Italia dan Portugal meminta maaf atas
insiden pesawat kepresidenan Bolivia yang dilarang terbang di Eropa awal
bulan ini, kata Menteri Luar Negeri Bolivia, Rabu.
Pesawat yang membawa Presiden Bolivia Evo Morales telah mengudara
selama lebih dari tiga jam setelah lepas landas dari Moskow pada awal
Juli, ketika Prancis, Spanyol, Portugal dan beberapa negara Eropa
lainnya mengumumkan penutupan wilayah udara mereka untuk pesawat itu.
Pesawat kemudian mendarat di ibu kota Austria Wina, namun kemudian diizinkan untuk terbang ke Bolivia.
"Itu tidak hanya Spanyol, yang mengirimkan surat dengan alasan,
tetapi juga Italia," kata Menteri Luar Negeri David Choquehuanca dan
menambahkan bahwa kementerian akan mempertimbangkan surat-surat itu dan
akan memberikan balasan.
Prancis dan Spanyol telah meminta maaf kepada Bolivia karena menutup wilayah udaranya ketika pesawat Morales hendak melewati wilayah udaranya.
Insiden itu memicu skandal diplomatik, para pemimpin Bolivia dan
negara-negara Amerika Selatan lainnya menuntut penjelasan, demikian
laporan RIA Novosti.
Penerjemah: Askan Krisna
Berita Terkait
Pemkab selenggarakan Festival Marunting Batu Aji promosikan kebudayaan
Sabtu, 27 April 2024 6:53 Wib
Ribuan peserta semarakkan Pawai Karnaval Budaya di Kapuas
Sabtu, 27 April 2024 6:37 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
Pemkab minta penerapan e-kinerja dilakukan semua SOPD di Murung Raya
Jumat, 26 April 2024 22:39 Wib
Wagub Kalteng: Kolaborasi optimalkan pengembangan sektor pariwisata
Jumat, 26 April 2024 17:53 Wib
Yowen-Faulieen Agustina pemenang Jagau Linga dan Bawi Kameluh
Jumat, 26 April 2024 15:54 Wib
JCH Kapuas diberi pembinaan dan vaksinasi
Jumat, 26 April 2024 11:30 Wib
Forum Puspa Murung Raya perluas pengetahuan perlindungan perempuan dan anak
Jumat, 26 April 2024 9:08 Wib