Putih" dan "Mendua" juga turutmeramaikan pembukaan konser "Irreplaceable (Takkan Terganti)" Selasamalam (24/9) itu.
JCC memiliki artitersendiri bagi komposer, produser, dan pianis Yovie Widianto. Pada 30 tahunlalu ia bermain di tempat yang sama dalam sebuah acara nasional.
Dalam kurun waktu 30 tahunberkarya pula ia masih bersama manager, teman-teman, dan bahkan beberapa kruyang sama. Malam ituia tetap menuangkan cintanya pada musik.
"Saya pikiruntuk keliling dunia bisa dengan musik," kata Yovie dari atas panggung.
Melalui musiknya, ia pun berkelana ke berbagaibelahan dunia yang masing-masing memiliki nada berbeda yang kemudian diserapnya.
Kepada penonton pula Yovie, yangtampil rapi bersetelan hitam, memperdengarkan perbedaan nada pada beberapatempat di dunia, antara lain Bandung, Hong Kong dan Jepang melalui pianonya.
Grup 5 Romeoterpilih menjadi penyanyi pertama yang membuka konser Yovie melalui lagu"Merindu Lagu".
Para penyanyi yangmembawakan lagu-lagu karya Yovie Widianto malam itu merupakan mereka yang kerapbekerja sama dengannya.
Kebanyakan penyanyi membawakan lagu ciptaan Yovie untukpenyanyi lainnya. Mario Ginanjar, salah seorang vokalis grup Kahitna, menyanyikan"Terlalu Cinta" yang dipopulerkan pertama kali oleh Rossa.
Kemudian, Marcell Siahaan membawakan "Satu Mimpiku" (TheGroove), dan Kahitna yang menyanyikan lagu Yovie & Nuno, "BungaJiwaku".
Penonton terlihat terhenyak kagum oleh duet Andien-Raisa dalam "Dia Milikku". Suara khas Andienbertemu lembutnya suara Raisa membuat lagu Yovie & Nuno tersebut terasa berbeda.
Penonton pun tidaktahan untuk tidak bernyanyi bersama dengan lagu-lagu Yovie Widianto yang tidakasing asing lagi.
Bahkan, Nino yang vokalis grup RAN berpendapat bahwa laguciptaan Yovie merupakan lagu tema cinta. "Setiap jatuhcinta, patah hati, pasti ada Yovie," kata Nino, usai tampil bersama RAN danHedi Yunus membawakan "Andai Dia Tahu".
Rio Febrian punturut tampil dalam konser itu. Ia membawakan lagu-lagu Yovi secara solo, seperti "Bukan Untukku"dan "Tunggu Dulu".
Dalam peringatan 30tahun Yovie Widianto berkarya, maka tidak lepas dari grup Kahitna. Yovie dan Kahitnatelah bersama selama 27 tahun.
Seperti penyanyilainnya, Kahitna juga membawakan lagu karya Yovie yang dipopulerkan penyanyilain, seperti "Bunga Jiwaku" dari Yovie & Nuno, yang dilengkapi koreografi penuh makna di panggung.
Penonton punterhibur dengan aksi Hedi Yunus, Carlo Saba dan Mario Ginanjar yang menyanyisambil menggerakkan badan.
"Capek tau,nyanyi dan nari. Kami nggak lip-sync, lho," celoteh Mario.
Tak hanya di lagu"Bunga Jiwaku", tarian Kahitna pun ada saat berlagu "Lajeungan". BersamaHedi Yunus, Yovie pernah meraih juara di salah satu festival internasionalketika membawakan lagu itu.
"Kita lihat,apakah mereka masih bisa nari kayak dulu," canda Yovie. Tiga vokasisKahitna itu pun kompak menari, mengikuti ketukan irama drum, di sepanjang lagu"Lajeungan".
"Kahitna sudah27 tahun, semoga jadi inspirasi. Bukan saya yang pintar memimpin kalian, tapikalian yang berikan cinta untuk saya," kata Yovie memuji para karibnya di Kahita.
Dalam memperlihatkan kelasnya sebagai musisi dunia, Yovie jugamenggandeng musisi asing untuk tampil di konsernya, yakni Sharon Corr dan Rick Price.
Sharon Corr yangtampil solo membawakan beberapa lagu ala balada milik grupnya, The Corrs,"Radio" dan "So Young".
Corr juga memainkanbiolanya dalam beberapa kesempatan. Corr pun sempat berduet dengan Andien membawakan"Together We Will Shine", lagu yang diciptakan Yovie untuk perhelatan pesta olahraga negara Asia Tenggara (SEA Games)beberapa waktu lalu.
Bila Corr berduetdengan Andien, kemudian giliran Kahitna muncul menemani penampilan Rick Price dalam "Everybody Needs Somebody". Pricehanya tampil dua kali dalam konser itu.Yovie pun meminta Price untuk membawakan lagunya yang paling terkenal,"Heaven Knows".
Tiga jam dengan sekira 40 lagu secara penuh maupun medley pada malam itu kembali mengesahkan kepiawaian Yovie Widiantosebagai maestro lintas tiga dasawarsa. Walau, bagi penonton di sisi kanan panggung akbar Yovie beberapa kalimendengar tata suara yang "pecah".