Jakarta (ANTARA
News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status
Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, masih awas meski aktivitas
vulkaniknya sudah mulai menurun.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan radius 10
kilometer dari gunung api itu masih harus dikosongkan.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, ia
mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
mencatat adanya semburan asap berwarna putih abu-abu setinggi 3000 meter
dari Gunung Kelud pada pukul 06.00 WIB.
PVMBG juga masih mencatat adanya tremor hembusan beramplitudo satu
hingga 2,5 milimeter dan tekanan sedang masih terjadi di bawah kubah
lava.
Erupsi pertama Gunung Kelud terjadi pada Kamis (13/2) pukul 22.50
WIB. Gunung berapi itu diperkirakan memuntahkan material vulkanik antara
120 juta hingga 200 juta meter kubik.
Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2), mencapai
sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berita Terkait
Menjajal hotel terapung KM Kelud yang bersandar di Aceh selama PON
Rabu, 18 September 2024 6:49 Wib
KM Kelud jadi hotel terapung selama PON XXI di Aceh
Senin, 2 September 2024 19:29 Wib
Kementan Kirim Pakan Ternak Ke Kelud
Jumat, 28 Februari 2014 17:50 Wib
Marinir TNI AL Tembus Kawah Kelud
Minggu, 23 Februari 2014 14:16 Wib
Presiden Makan Siang Bersama Pengungsi Kelud
Selasa, 18 Februari 2014 16:31 Wib
Petani Kediri Hadapi Gagal Panen Akibat Kelud
Selasa, 18 Februari 2014 16:26 Wib
Presiden Tinjau Posko Pengungsi Kelud Masjid An-Nuur
Senin, 17 Februari 2014 19:14 Wib
Abu Kelud Paksa Siswa TK Dan SD Tetap Diliburkan
Senin, 17 Februari 2014 19:11 Wib