Yerusalem (ANTARA
News) - Israel hari Jumat menyatakan menemukan sebuah terowongan baru
militan di Jalur Gaza yang menuju wilayah Yahudi tersebut.
Namun, Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan, terowongan itu
sudah lama dan terlihat akibat badai. Demikian laporan AFP.
"Terowongan itu mencapai ratusan meter ke dalam Israel" dari
wilayah kantung Palestina tersebut," kata juru bicara militer Letnan
Kolonel Peter Lerner kepada wartawan, dengan menambahkan bahwa tempat
itu dirancang untuk melancarkan "serangan teroris".
Lerner tidak menyebutkan lokasi pasti terowongan itu namun
mengatakan, "itu dibuat dengan beton-beton besar... dan kedalamannya
berbeda-beda dari enam hingga delapan meter".
Menurut juru bicara itu, terowongan tersebut ditemukan setelah laporan-laporan intelijen.
Namun, sayap bersenjata gerakan Hamas mengatakan sesaat sebelum
pengumuman militer itu, terowongan tersebut sudah lama dan muncul akibat
badai, bukan hasil operasi keamanan Israel.
"Terowongan yang diklaim pasukan pendudukan telah ditemukan...
sudah lama dan muncul serta rusak akibat cuaca badai dua bulan lalu,"
kata Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, setelah
laporan-laporan awal media mengenai terowongan itu.
Terowongan itu terletak di sebelah timur kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, kata pernyataan itu.
Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan, pengumuman Israel itu
bertujuan "menghasut rakyat Palestina... dan untuk (membenarkan) agresi
terhadap Gaza".
Israel membekukan pengiriman bahan bangunan ke Gaza pada Oktober
setelah menemukan "terowongan teror" canggih menuju negara Yahudi itu
dari Gaza, kata seorang pejabat pertahanan.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza
terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan
177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam
orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah
menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan
1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal
Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November
2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri
Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon --
yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan
antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah
mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud
Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh
Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur
Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah
pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan
rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
(Uu.M014)
Berita Terkait
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib
Leverkusen bungkam tuan rumah AS Roma
Jumat, 3 Mei 2024 7:00 Wib
Invasi Israel ke Rafah bisa jadi bencana kemanusiaan
Kamis, 2 Mei 2024 9:33 Wib
Menteri Keuangan Israel serukan penghancuran total di Jalur Gaza
Rabu, 1 Mei 2024 6:27 Wib
Courtois dipastikan absen bela Belgia di Piala Eropa 2024
Rabu, 1 Mei 2024 6:09 Wib
Celine Dion berharap temukan keajaiban
Selasa, 23 April 2024 9:06 Wib
Konflik Iran-Israel, Menkeu persiapkan strategi jaga nilai rupiah
Minggu, 21 April 2024 17:42 Wib
Google pecat puluhan karyawan imbas protes hubungannya dengan Israel
Kamis, 18 April 2024 17:32 Wib