Pontianak (ANTARA
News) - Emerald Picture akan menggarap film berjudul "Sumpit" yang
mengisahkan berabad-abad keharmonisan kehidupan antarsuku bangsa,
khususnya Dayak, Melayu, dan Tionghoa di Kalimantan Barat.
"Produksi film Sumpit kini dalam tahap menjaring calon pemain lokal.
Film dengan cita rasa Kalimantan ini akan mencari bibit asli orang
daerah yang memiliki potensi," kata penulis naskah "Sumpit", Yulius di
Pontianak, Kamis.
Berinteraksi langsung dengan alam, budaya dan tokoh, membuat Yulius
ingin mengangkat Kalbar ke sebuah film berjudul "Sumpit".
"Seringkali perasaan tumbuh dari perjalanan jauh, berinteraksi
langsung sehingga mendapat sebuah inspirasi. Saya kagum dengan Kalbar,
mikrokosmos Indonesia ada di sini, semangat nasionalisme, kebersamaan,
membalut sebuah jalinan cerita bahwa tiga suku besar disatukan dengan
semangat nasionalisme, bahkan sebelum negara ini bernama Indonesia,"
ungkap Yulius.
Menurut dia banyak bangsa yang datang ke sini, berusaha memecah,
namun tidak pernah berhasil karena pondasi kebersamaan yang sangat
tinggi.
Film "Sumpit" berbicara tentang kebersamaan tiga suku yaitu, Melayu, Dayak, dan Tinghoa, yang menjadi trigger(pencetus)-nya adalah sumpit, kata Yulius.
Sumpit dulunya menjadi senjata, namun seiring perkembangan zaman,
sumpit menjadi budaya dan akan diusulkan menjadi sebuah olah raga yang
dipertandingkan secara luas.
Menurut dia, saat ini tahap pembuatan film sudah mulai dilakukan. Film Sumpit tengah mengadakan casting untuk mencari bibit lokal.
Gelombang pertama sudah dilakukan di Pontianak dan Singkawang pada
25-27 Mei kemarin, gelombang kedua akan dilaksanakan Sabtu, 31 Mei 2014
di Gedung PLKH Fakultas Hukum Untan, pukul 09.00 WIB.
Sementara itu, Casting Director Film Sumpit, Badrian Noviansyah
mengatakan, "Film ini juga didukung para bintang film papan atas
Indonesia yang telah berkarir di dunia Internasional."
Emerald Picture Garap Film "Sumpit" Di Kalbar
Film ini juga didukung para bintang film papan atas Indonesia yang telah berkarir di dunia Internasional