PBB, New York (ANTARA News) - Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power
pada Rabu (3/9) mengatakan Presiden AS Barack Obama akan meminta Dewan
Keamanan (DK) mengadakan pertemuan puncak guna membahas "fenomena yang
berkembang dan berbahaya" mengenai petempur asing.
Pertemuan puncak tersebut akan diselenggarakan pada 25 September,
dengan dihadiri kepala negara dan pemerintah, kata Samantha Power, yang
memangku jabatan Presiden bergilir DK PBB untuk September, lapor Xinhua.
"Kita menyaksikan lonjakan pelaku teror yang melakukan perjalanan
dari seluruh dunia, terutama untuk bertempur dalam konflik di negara
asing. Petempur ini ikut dalam kejahatan brutal di berbagai negara yang
mereka datangi, dan setelah pulang ke negara asal, mereka menjadi
radikal akibat pengalaman mereka," kata wanita duta besar tersebut dalam
satu taklimat di Markas PBB, New York.
Samantha Power menambahkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah
menerima baik undangan untuk memberi penjelasan dalam pertemuan puncak
itu.
"Kami akan mengupayakan konsensus Dewan mengenai parahnya ancaman
ini dan perlunya tindakan kolektif," kata Samanthan Power, sebagaimana
diberitakan Xinhua. "Kami akan mendorong kerja sama internasional guna
mencegah pelaku teror asing melakukan perjalanan."
Negara Islam (IS) pada Selasa (2/9) menyiarkan video daring yang
memperlihatkan pemenggalan warga lain AS Steven Sotloff. Kelompok
tersebut, di dalam rekaman video yang ditayangkan di Internet pada 19
Agustus, telah mengancam akan membunuh wartawan lepas Amerika. Rekaman
video tersebut memperlihatkan wartawan Amerika James Foley dipenggal
sebagai pembalasan atas serangan udara AS terhadap sasaran kelompok itu
di Irak Utara.
IS, yang juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS) atau Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), belum lama ini telah
memproklamasikan berdirinya "Kekhalifahan Islam" di beberapa bagian
Suriah dan Irak. Kelompok itu mengancam kestabilan di wilayah tersebut.
Kelompok itu, yang dipimpin oleh Abu Bakr Al-Baghdadi, mengatakan
tujuan mereka ialah mendirikan Negara Islam di Irak dan Suriah guna
memerangi Pemerintah Pusat Irak, yang dipimpin kelompok Syiah, dan
Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang pejabat tingginya berasal dan
masyarakat minoritas Alawi --satu cabang faham Syiah.
Dewan Keamanan PBB belum lama ini telah mensahkan resolusi yang
mencekik aliran dana dan petempur ke kelompok fanatik tersebut.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Berita Terkait
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib
DPRD minta warga Palangka Raya manfaatkan dempo sampah
Sabtu, 4 Mei 2024 14:32 Wib
BPBD Kobar minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan hadapi banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:08 Wib
STY minta AFC terapkan sikap netral di Piala Asia U-23
Kamis, 2 Mei 2024 8:49 Wib
Relawan Prabowo Gibran akui mulai didekati beberapa tokoh minta dukungan di Pilkada 2024
Rabu, 1 Mei 2024 18:20 Wib
Shin Tae-yong minta AFC terapkan sikap saling menghormati di Piala Asia U-23
Rabu, 1 Mei 2024 17:26 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Kesbangpol Murung Raya minta masyarakat laporkan Ormas dan LSM 'nakal'
Selasa, 30 April 2024 17:06 Wib