Jalan Puruk Cahu-Muara Teweh Terancam Putus

id Jalan Puruk Cahu-Muara Teweh Terancam Putus, Puruk Cahu, jalan

Jalan Puruk Cahu-Muara Teweh Terancam Putus

Ilustrasi, (FOTO ANTARA Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Puruk Cahu (Antara Kalteng) - Ruas jalan negara yang menghubungkan kota Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya ke Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terancam putus akibat badan jalan yang beraspal amblas.

"Amblasnya jalan itu transportasi menuju Puruk Cahu atau akses ke luar daerah mulai terganggu," kata seorang warga Puruk Cahu, Budiman, Sabtu.

Lokasi Jalan Puruk Cahu - Muara Teweh yang terancam putus itu berada di kilometer 57 di wilayah Kabupaten Murung Raya.

Akses jalan Trans-Kalimantan Poros Tengah yang menghubungkan warga Murung Raya yang merupakan kabupaten paling utara di Kalimantan Tengah menuju Muara Teweh atau akses keluar daerah dan sebaliknya itu amblas sekitar 50 centimeter sepanjang 12 meter.

"Akibat jalan selebar delapan meter itu amblas para pengguna kendaraan dan mobil terpaksa hati-hati, bahkan harus melewati jalan tanah yang berlumpur di samping jalan yang amblas tersebut," kata dia.

Untuk membantu para pengguna jalan melintasi kawasan itu, ada sejumlah warga yang menjaga dan memasang tanda berbahaya dengan mendapat imbalan.

"Kalau hujan jalan disamping badan jalan yang amblas itu berlumpur bahkan kendaraan dengan tonase berat sering terjebak dilumpur," ujarnya.

Menurut Budiman yang hampir setiap pekan melakukan perjalan dari Puruk Cahu ke Muara Teweh dan sebaliknya menggunakan jalan darat itu, sebelumnya jalan yang amblas itu tidak parah.

Namun karena sering dilintasi kendaraan angkutan transportasi yang melebih tonase sehingga jalan secara perlahan amblas.

"Kondisi jalan amblas itu sebulan lalu masih belum menganggu transportasi, namun seiring curah hujan cukup tinggi di wilayah pedalaman sehingga ruas jalan tersebut bertambah amblas," jelas dia.

Warga lainnya, Bimo mengatakan untuk mengatasi parahnya amblas jalan itu diharapkan pihak Provinsi Kalteng segera melakukan upaya penangannya secepatnya.

"Kalau jalan itu amblas dan bertambah longsor maka akan menganggu transportasi warga karena jalan ini satu-satunya angkutan darat untuk keluar daerah," kata Bimo.

Amblasnya jalan tersebut akibat tingginya mobilitas kendaraan yang melintasi ruas jalan yang menuju kabupaten paling pedalaman Sungai Barito itu terutama angkutan truk barang yang melebihi kapasitas delapan ton sehingga kondisi jalan tidak dapat bertahan lama dan cepat rusak.


(T.K009/B/S019/S019)