Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Kalimantan Tengah siap berperan aktif membantu pemerintah dalam menangkal perkembangan Negara Islam Irak dan Suriah di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu.
"Kami selaku kader muda penerus bangsa siap membantu pemerintah dalam upaya mencegah berkembangnya faham ISIS khususnya di Kalimantan Tengah," kata Ketua DPD IMM Kalteng, Yandi Novia di Palangka Raya, Sabtu.
Sepak terjang faham ISIS saat ini semakin mengkhawatirkan dan perkembangan gerakan radikal itu harus segera ditangkal agar tidak semakin membahayakan keamanan bangsa Indonesia.
"Kita sepakat bahwa pergerakan ISIS merupakan musuh bersama yang mau tidak mau harus kita selesaikan sebelum merongrong dan merusak mental generasi bangsa ini. Kita melihat dampak radikalisasi pola pemahaman ISIS ini menimbulkan kekhawatiran lebih," kata Yandi, saat dikonfirmasi, di sela diskusi yang bertajuk "ISIS Musuh Bersama".
Diskusi tersebut merupakan salah satu bentuk peran dan kepedulian DPD IMM Kalteng dalam melakukan pengawalan setiap perkembangan isu yang ada.
Sebagai pemateri dalam diskusi itu adalah Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng, Normuslim, Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Dr Asep Solikin, M. Ag dan Direktur Intelkam Kombespol Kharles Simanjuntak yang mewakili Kapolda Kalteng.
Kharles mengatakan, gerakan ISIS merupakan gerakan anarkis dan memaksakan kehendak dalam mencapai tujuan. Perkembangan ISIS belum bisa diidentifikasi dengan jelas, namun pergerakannya dapat dilihat dari perkembangan kelompok radikal yang saat ini mendekam di rumah tahanan dan kelompok serupa yang belum terjaring.
Penyebab pergerakan ini hadir di Indonesia, menurutnya adalah karena toleransi yang sangat tinggi, krisis identitas dan jati diri penduduknya sehingga Indonesia menjadi salah satu prioritas pengembangan gerakan ini.
Jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia terbanyak di dunia. Kondisi pemerintahan yang belum stabil dan ditambah dengan politik terguncang merupakan beberapa kriteria tambahan yang menjadi penyebab tumbuhnya ISIS di Indonesia.
"Kondisi ini telah dipelajari oleh ISIS melalui intelejennya, negara mana yang menjadi sasaran empuk bagi perkembangan ISIS," katanya.
(T.KR-RNA/B/S019/S019)
Berita Terkait
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Masyarakat Palangka Raya diminta terus waspada potensi terjadinya banjir
Sabtu, 27 April 2024 20:41 Wib
KPU Barito Utara buka sayembara lomba jingle dan maskot Pilkada 2024
Sabtu, 27 April 2024 20:27 Wib
DPRD Kalteng minta pemprov tetap rawat sirkuit balap sepeda gunung
Sabtu, 27 April 2024 20:20 Wib
Bertemu masyarakat, Teras Narang ajak pilih pemimpin berkualitas di Pilkada 2024
Sabtu, 27 April 2024 20:12 Wib
Dicalonkan maju Pilkada DKI, Anies: Nanti kita lihat, sekarang kita rehat dulu
Sabtu, 27 April 2024 19:26 Wib
Menteri ATR/BPN jamin keamanan rumah ibadah melalui sertifikat tanah
Sabtu, 27 April 2024 19:17 Wib