Bandung (ANTARA News) - Sepuluh 10 kepala negara dan pemerintahan negara Asia-Afrika tidak dapat mengikuti kegiatan napak tilas di Jalan Asia Afrika, Bandung, dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esty Andayani di Bandung, Jumat, Raja Jordania, Perdana Menteri Jepang, Perdana Menteri Singapura, dan Perdana Menteri Thailand termasuk di antara yang tidak ikut napak tilas.
Selain itu ada Sultan Brunei Darussalam, Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Mesir, Presiden Iran, Wakil Presiden Seychelles, dan Perdana Menteri Palestina.
Mereka telah mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Konferensi Asia-Afrika (KAA) namun tidak dapat mengikuti kegiatan Peringatan KAA di Bandung.
Sementara jumlah kepala negara-pemerintahan atau wakilnya yang akan mengikuti peringatan 60 tahun KAA di Bandung, menurut Esty, ada 24 orang.
Acara utama peringatan 60 tahun KAA adalah napak tilas, di mana 24 kepala negara-pemerintahan atau perwakilan dan delegasi Asia Afrika akan berjalan kaki dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka melalui Jalan Asia Afrika, Bandung.
Selanjutnya, para pemimpin negara-negara Asia Afrika akan berfoto di Gedung Merdeka. Selain itu akan ada acara mengheningkan cipta dan pembacaan Dasasila Bandung.
Presiden Joko Widodo akan menyampaikan sambutan dalam acara peringatan itu. Satu perwakilan dari negara Asia, satu perwakilan negara Afrika, dan perwakilan negara peninjau juga akan menyampaikan sambutan.
Kemudian akan ada penandatanganan simbolis Bandung Message oleh tiga pemimpin negara yaitu Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah KAA, Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai perwakilan negara Asia, dan Raja Swaziland Mswati II sebagai perwakilan negara Afrika. Selain itu akan ada peresmian Monumen Asia-Afrika.