Jakarta (Antara Kalteng) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan jika Marzuki Alie memutuskan untuk mundur dari Partai Demokrat, maka hal itu merupakan sebuah konsekuensi.
"Yah 'nggak' apa-apa kan (kalau mau keluar). Itu konsekuensi," kata Syarief Hasan di sela acara Rapimnas Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya pada Rapimnas hari pertama Sabtu (4/7), Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah melantik pengurus pusat Partai Demokrat periode 2015-2020. Nama Marzuki Alie tidak masuk dalam daftar kepengurusan baru Partai Demokrat, dan yang bersangkutan dikabarkan akan keluar dari Partai Demokrat.
Dia mengaku tidak tahu apa "dosa" Marzuki Alie hingga tidak masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat periode 2015-2020. Namun dia menyatakan apa yang diterima Marzuki merupakan keputusan dari Partai Demokrat.
Syarief membantah apabila keputusan tidak mengakomodir nama Marzuki Alie dalam kepengurusan lantaran yang bersangkutan pernah berbeda pandangan dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, perbedaan pandangan diperbolehkan dalam internal Demokrat, sebagai bentuk demokrasi.
"Bisa kok (berbeda pandangan). Kalau rapat suka beda pendapat juga kader-kader, demokrasi kan begitu. Tetapi, selalu ada kebersamaan kesepakatan, kan begitu hal yang biasanya," jelas dia.
Berita Terkait
Marzuki Alie cs cabut gugatan ke pengurus Demokrat karena ini
Selasa, 23 Maret 2021 20:07 Wib
Kuasa hukum Demokrat sulit pahami logika hukum gugatan Marzuki Alie cs
Selasa, 23 Maret 2021 13:48 Wib
11 pengacara wakili pengurus Demokrat hadapi gugatan Marzuki Alie cs
Selasa, 23 Maret 2021 13:15 Wib
Marzuki Alie menggugat AHY ke PN Jakarta Pusat
Selasa, 9 Maret 2021 9:05 Wib
Marzuki Alie laporkan Ketum PD AHY terkait pencemaran nama baik dan fitnah
Jumat, 5 Maret 2021 12:22 Wib
AHY dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah
Kamis, 4 Maret 2021 14:02 Wib
Enam anggota Partai Demokrat dipecat secara tidak hormat
Sabtu, 27 Februari 2021 19:15 Wib
Eks Ketua DPR Marzuki Alie dipanggil KPK terkait dugaan kasus suap
Senin, 16 November 2020 16:33 Wib