Pangkalan Bun (Antara Kalteng) - Gerakan Pemuda Anshor Kotawaringin Barat menggelar shalat Istisqa, Minggu pagi (13/09) di Lapangan Termili Pangkalan Bun. Shalat minta hujan ini sebagai upaya terakhir karena kabut asap akibat pembakaran lahan, hutan dan pekarangan yang tidak ada habisnya.
Dengan diimami oleh Habib Muhammad Abdullah dari Pesantren Ar Raudhah Pangkalan Bun dan Khatib Haji Chabib, warga Kotawaringin Barat memaknai shalat Istisqo dengan memohon ampunan dan segera diturunkan hujan.
Permohonan ini juga agar Kalimantan Tengah dan Indonesia umumnya serta Kotawaringin Barat khususnya, dihindari dari segala bencana, terutama bencana kabut asap karena pembakaran hutan, lahan dan pekarangan yang terus terjadi.
Hajat besar memohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan ini diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Anshor Kotawaringin Barat, dihadiri oleh Pelaksana Tugas Bupati Kotawaringin Barat dan warga Kotawaringin Barat.
Pejabat Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto dalam kesempatan itu telah meminta kepada aparat terkait untuk menangkap pelaku pembakaran dan telah pula meminta bantuan helikopter kepada pemerintah pusat melalui BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, agar titik panas segera dipadamkan melalui jalur udara.
"Kita telah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menindak siapapun yang melanggar edaran Bupati agar warga tidak membakar lahan, hutan dan pekarangan, apapun bentuknya, kalau sudah menciptakan api dan asap segera ditindak," ujar Bambang Purwanto.
Begitu pula dengan permintaan bantuan helikopter, pihaknya juga telah meminta dengan mengirimkan surat melalui BPBD Provinsi Kalteng. "Namun janjinya seminggu akan diberikan jawaban, tapi kita tunggu, kapan akan diberikan jawaban untuk bantuan helikopter tersebut untuk memadamkan api yang tidak terjangkau oleh unit pemadam kebakaran yang ada<" ujar Bambang.