Muara Teweh (Antara Kalteng)-Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mulai melakukan relokasi 12 rumah lanting (bangunan terapung) di Sungai Barito yang berada di kawasan Water Front City (WFC) karena akan dilakukan pemancangan tiang pertama pembangunan jembatan penyeberang Muara Teweh-Jingah Kecamatan Teweh Baru.
"Untuk kelancaran pemancangan tiang pertama pembangunan jembatan penyeberangan ini pihaknya sudah melakukan relokasi rumah lanting milik warga yang berada di areal WFC, pemindahan rumah lanting itu menggunakan kapal tug boad (kapal tunda)," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Barito Utara, Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Fery, relokasi rumah lanting untuk pertama sebanyak tiga unit rumah lanting yang di pindahkan ke seberang di Kelurahan Jingah RT 03. Secara bertahap dilakukan relokasi rumah lanting milik warga. Ada yang bergeser ke bagian hulu dan ke bagian hilir.
"Pemindahan lanting ini merupakan hasil kesepakatan warga dengan pemerintah daerah, karena di lokasi tersebut akan dibangun jembatan," ujar Fery.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (UPTD LLASDP) pada Dishubkominfo Baritro Utara, Nurdin mengatakan direlokasinya beberapa unit rumah lanting milik warga ini karena akan dilakukan pemancangan tiang pertama jembatan penyeberangan Muara Teweh-Jingah.
"Di areal yang akan dibangun jembatan penyeberangan harus sterill dari aktivitas warga, dan utamanya adalah melakukan relokasi rumah lanting yang ada di sekitar WFC itu. Pemindahan ini kurang lebih satu bulan. Diperkirakan pemancangan tiang jembatan penyeberangan akan rampung dalam satu bulan. Dan itupun kalau cuaca mendukung," katanya.
Menurutnya, pemindahan rumah lanting milik warga ini sifatnya hanya sementara dan akan dikembalikan ke tempat semula setelah pemancangan tiang pancang dianggap selesai.
"Mereka pemilik rumah lanting yang dipindah akan dikembalikan lagi ketempat asalnya," kata dia.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas PU setempat Jalaluddin menambahkan relokasi rumah lanting milik warga tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam pemancangan tiang jembatan dan kalau sudah dianggap selesai rumah lanting tersebut akan di kembalikan ketempat asalnya.
Pemilik rumah lanting atas nama H Sukmawati, Doni Julpanboy dan Toni Joloy, dalam melakukan relokasi meminta bantuan kepada Perusda Barito Utara Membangun. Begitu pula terkait dengan maslasah PLN yang sebelumnya KWh nya berada di Muara Teweh sudah dipindah dimana mereka menambatkan rumah lantingnya.
"Kita sudah mengurus ke PLN terkait pemilik rumah lanting yang direlokasi terkait PLN milik mereka dan dirumah lanting mereka tetap menyala," jelasnya.
Lurah Jingah Kecamatan Teweh Baru, Ali Wardana mengatakan terkait tempat bertambatnya rumah lanting milik warga ini sudah meminta izin kepada pemilik tanah atau areal yang akan dijadikan tempat untuk bertambat rumah lanting itu Kelurahan Jingah.
"Jadi mereka (pemilik rumah lanting) tidak memikirkan tempat bertambat karena semua sudah diurus dan tingal bertambat saja," kata Lurah Jingah.
Sementara, warga yang rumah lantingnya direlokasi mengharapkan kepada pemerintah daerah setelah selesainya pembangunan jembatan penyeberangan ini nantinya agar bisa dikembalikan ketempat semula.
"Apabila pemancangan tiang jembatan telah selesai dikerjakan dan dianggap beres kami mengharapkan kepada Pemkab setempat untuk dapat mengembalikan rumah lanting kami ketempat asal," kata Doni Julpanboy.
