Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Harga jual pisang kepok produksi sejumlah desa di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang menurun, dikeluhkan petani pisang di daerah yang dikenal sebagai penghasil pisang terbesar di Provinsi Kalteng itu.
Salah satu petani pisang kepok di Desa Kartika Bhakti, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Amah (51) di Kuala Pembuang, Minggu mengatakan penurunan harga pisang kepok baru saja terjadi sejak dua hari, namun dirasa cukup memukul petani yang mengandalkan pendapatan dari kebun pisang.
Sebelumnya harga jual pisang kepok Rp3.500 per kilogram, namun sudah dua hari ini harga jual turun menjadi Rp3.000 per kilogram.
Menurut ibu tiga anak ini, penurunan harga pisang kepok terjadi karena hasil panen pisang yang melimpah dari petani, bukan hanya petani yang ada di Desa Kartika Bhakti, tapi juga dari desa lainnya seperti Desa Bangun Harja, Desa Halimaung Jaya dan Desa Mekar Indah.
Permintaan pasar untuk pisang kepok sebenarnya masih tinggi, tapi karena panen yang melimpah maka harganya jadi turun, ujarnya.
Ia mengakui, penurunan harga jual pisang ini memang mempengaruhi pendapatan petani, tapi petani terpaksa tetap menjual pisang karena buah pisang tidak dapat bertahan lama atau cepat busuk.
Rata-rata setiap petani paling tidak menghasilkan satu ton pisang kepok per bulan untuk setiap satu hektar lahan dengan jumlah 400 pohon, katanya.
Sementara, petani pisang lainnya asal Desa Bangun Harja, Mardiono (45), menambahkan, penurunan harga pisang memang sudah sering terjadi, tapi biasanya tidak akan berlangsung lama seiring permintaan pasar yang selalu meningkat.
Bahkan selama ini, pelaku usaha pisang kepok di sejumlah desa eks transmigrasi tidak pernah menemui ke dalam pemasaran, namun seringkali kewalahan memenuhi permintaan yang banyak datang dari luar daerah.
Pisang kepok asal Seruyan dikenal karena kualitasnya yang baik, tekstur kenyal, tidak lembek serta mempunyai kadar kemanisan yang cukup tinggi sehingga sangat diminati masyarakat dari berbagai daerah, katanya.
Berita Terkait
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
Penggunaan drone pemupukan belum diminati petani Pulang Pisau
Selasa, 23 April 2024 13:37 Wib
Wabup Gumas: Pembinaan petani dilakukan berkelanjutan
Senin, 22 April 2024 16:18 Wib
Kenaikan harga hasil produksi lebih besar dari dibayar petani Kalteng
Selasa, 2 April 2024 17:42 Wib
Panen raya padi pacu perekonomian petani di Pulang Pisau
Selasa, 2 April 2024 6:10 Wib
Wagub: Optimalisasi lahan rawa tingkatkan kesejahteraan petani di Kalteng
Sabtu, 30 Maret 2024 9:04 Wib
Pj Bupati dorong petani di Kobar optimalkan pengembangan komoditas cabai
Selasa, 12 Maret 2024 16:57 Wib
DPRD Kalteng minta pemerintah lebih serius perhatikan ketersediaan pupuk bagi petani
Senin, 11 Maret 2024 20:14 Wib