Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, terus berupaya meningkatkan mutu petani di wilayah setempat melalui berbagai program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (PKPP). Salah satu langkah yang diambil adalah pendampingan intensif terhadap petani serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diperoleh dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
"Kami selalu melakukan pendampingan terhadap para petani agar mereka mampu bersaing dengan daerah lain dalam mengembangkan kualitas hasil pertanian. Dengan demikian, produk pertanian kita bisa menjadi unggulan," ujar Kepala Dinas PKPP Sukamara, Dwi Harsini, Jumat (1/12).
Dwi menjelaskan bahwa bantuan alsintan yang disalurkan sangat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi kerja mereka, khususnya dalam proses pengolahan lahan, penanaman, hingga panen. Meski demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi petani, seperti serangan hama dan banjir saat musim hujan yang mempengaruhi hasil pertanian.
“Pendampingan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) diharapkan dapat membantu petani mengatasi kendala tersebut dan meningkatkan hasil panen mereka,” jelasnya.
Selain itu, Dwi juga mengungkapkan bahwa rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian menjadi tantangan besar. Terutama di daerah pesisir, yang notabene merupakan wilayah dengan lahan sawah terbesar di Kabupaten Sukamara. Menurutnya, jika generasi muda tidak tertarik pada sektor pertanian, hal ini bisa mempengaruhi keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
"Minat generasi muda terhadap pertanian memang sangat rendah, terutama di daerah pesisir. Kami terus berupaya mengubah pola pikir mereka dengan sosialisasi melalui PPL dan pemanfaatan alsintan untuk mempermudah proses pertanian,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Sukamara, lanjutnya, akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya sektor pertanian, baik bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun bagi masa depan daerah. Upaya ini melibatkan pembinaan dan percontohan di beberapa daerah, seperti di Desa Teruntum, Kecamatan Lunci, yang merupakan lahan perkebunan milik pemerintah.
“Kami akan terus berusaha merubah pola pikir masyarakat secara perlahan. Salah satunya melalui pembinaan dan penggunaan alsintan untuk mempermudah pengelolaan lahan,” tuturnya. Diharapkan, dengan berbagai upaya tersebut, sektor pertanian di Sukamara dapat berkembang dan lebih menarik bagi generasi muda.