Sentul (Antara Kalteng) - Ketua Satuan Tugas Program Indonesia Terang (PIT) Said Didu mengatakan bahwa PIT berbeda dengan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) yang dilakukan oleh PLN.
"PIT ini berbeda dengan program 35.000 MW," kata Said, dalam Sarasehan bertajuk Sinergi Kemen ESDM Wujudkan Kedaulatan Energi Melalui Konservasi Energi dan Program Indonesia Terang di Sentul, Jabar, Sabtu.
Perbedaannya, kata dia, pada program 35.000 mw, jaringannya terhubung di bawah kendali PLN, dengan target peningkatan daya pada masyarakat yang sudah teraliri listrik, serta bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sementara Program Indonesia Terang, jaringannya dibangun secara lokal untuk daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan PLN.
"Program ini sasarannya adalah masyarakat yang belum teraliri listrik. Tujuannya memenuhi kebutuhan dasar listrik masyarakat," katanya.
Ia menambahkan PIT menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi daerah setempat yang erat kaitannya dengan energi terbarukan, seperti energi surya, air, angin, biomassa, hingga arus laut.
Pihaknya pun menargetkan 12.659 desa tertinggal yang belum teraliri listrik sebagai prioritas kerja PIT hingga 2019.
Desa-desa tersebut sebagian besar tersebar di Provinsi Papua dan di kawasan Indonesia Timur lainnya.
"Prioritasnya Indonesia bagian timur bisa terang," katanya.
Berita Terkait
Specs dan Piero Indonesia rilis lini produk musim panas 2025
Sabtu, 16 November 2024 22:05 Wib
Semua kiper Persib Bandung siap diturunkan pada laga kontra Borneo
Sabtu, 16 November 2024 21:57 Wib
Erick isyaratkan PSSI segera proses naturalisasi Ole Romeny
Sabtu, 16 November 2024 21:49 Wib
Gregoria tak menyangka masuk final di Kumamoto Masters 2024
Sabtu, 16 November 2024 20:54 Wib
Jonatan telan kekalahan di semifinal Kumamoto Masters
Sabtu, 16 November 2024 20:50 Wib
Fajar/Rian siapkan mental hadapi tuan rumah di final Kumamoto Masters
Sabtu, 16 November 2024 20:48 Wib
Minamino senang namanya sejajar dengan legenda hebat timnas Jepang
Sabtu, 16 November 2024 20:31 Wib
Pelatih Jepang menikmati atmosfer fanatisme suporter di GBK
Sabtu, 16 November 2024 20:28 Wib