BNI Diminta Desak PT Karya Griya Agung Sejahtera Segera Pasang Listrik Pelanggan

id Palangka Raya, PT Karya Griya Agung Sejahtera, listrik pelanggan, BNI

BNI Diminta Desak PT Karya Griya Agung Sejahtera Segera Pasang Listrik Pelanggan

Ilustrasi (Ist)

...tapi tidak pernah diberikan kepastian bahkan diminta meminta Rp1 juta agar dipasang segera,"

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sejumlah debitur perumahan Griya Petuk Ketimpun Indah Kota Palangka Raya meminta Pimpinan Bank Negara Indonesia mendesak PT Karya Griya Agung Sejahtera melakukan pemasangan listrik PLN/KWH yang dijanjikan sebelumnya.

Sejak debitur melakukan akad kredit dengan pihak BNI antara tahun 2014 dan 2015 sampai Agustus 2016 belum juga dipasang listrik, kata seorang debitur perumahan Griya Petuk Ketimpun Jhon Setyawan Syamsudin U Sia di Palangka Raya, Jumat.

"Kalau BNI tidak juga bertindak, kami pesimis PT KGAS akan memasang listrik. Beberapa kali kami menanyakan kapan dipasang listrik PLN/KWH, tapi tidak pernah diberikan kepastian bahkan diminta meminta Rp1 juta agar dipasang segera," tambahnya.

Jhon menyebut alasan developer meminta tambahan Rp1 juta agar dipasang listrik berkapasitas 1.300VA sama sekali tidak berdasar, dan bahkan terkesan mempermainkan debitur BNI penghuni perumahan Griya Petuk Ketimpun Indah itu.

Sekurity di Dinas Pekerjaan Umum Kalteng ini mengatakan, informasi dari PLN menyebutkan bahwa pemasangan listrik baru terus dibuka, dan apabila ada usulan 900VA namun tidak terdaftar di Tim Nasional Program Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) akan tetap dipasang dengan kapasitas 1.300 vA namun biayanya tetap sesuai 900VA.

"Informasi ini membuktikan bahwa PT KGAS sama sekali tidak berniat memasang listrik dan justru berupaya mencari keuntungan dari Kami. Kami minta BNI bertindak dan mendesak PT KGAS segera memasang listrik PLN/KWH," tegasnya.

Sejumlah debitur BNI yang keberatan perumahan Griya Petuk Ketimpun Indah telah menyampaikan surat pernyataan kepada BNI terkait belum dipasangnya listrik PLN/KWH tersebut.

Suryadi, Debitur BNI lainnya mengatakan, dalam perjanjian tersebut sangat jelas tercantum bahwa apabila PT KGAS tidak memasang listrik dalam waktu dekat, maka Pimpinan BNI diharapkan membuka blokiran pemasangan listrik.

"Dana blokiran tersebut berkisar Rp5 juta setiap debitur perumahan yang belum terpasang listrik PLN/KWH. Daripada menunggu tanpa kepastian, lebih baik dana itu diberikan kepada kami agar memasang sendiri listriknya," kata Suryadi.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara wilayah Palangka Raya memastikan pemasangan listrik bagi konsumen rumah tangga baru yang mengajukan 900 VA, namun dipasang 1.300 VA tidak dikenakan biaya penambahan.