Harga TBS Sawit Barito Utara Naik

id Barito utara, Barut, Muara Teweh, Harga TBS Sawit Barito Utara Naik, Harga TBS, sawit

Harga TBS Sawit Barito Utara Naik

Sejumlah pekerja memasukkan tandan buah segar kelapa sawit di kawasan perkebunan plasma PT Antang Ganda Utama di Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit PT Antang Ganda Utama Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada Pebruari 2017 naik dari Rp1.804 menjadi Rp1.901 per kilogram.

"Naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ini disambut baik para petani plasma, dimana dua bulan terakhir cenderung membaik," kata Tomy, petani kelapa sawit di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan, Jumat.

Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan.

Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Barito Utara, Abdurrahman membenarkan harga TBS sawit pada Pebruari 2017 mencapai Rp1.901 atau naik Rp97 dari harga Januari 2017 sebesar Rp1.804/kg.

Ketetapan harga TBS tersebut merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik, yaitu indeks "K" ditetapkan 84,55 persen atau naik dibanding dengan periode sebelumnya 84,52 persen.

Harga jual inti sawit (kernel) naik dari sebelumnya Rp8.065 menjadi Rp8.885/kg. Harga jual CPO di pasar dalam negeri juga naik dari Rp7.352 menjadi Rp8.598/kg.

"Membaiknya harga TBS ini dipengaruhi naiknya harga CPO dan kernel," ujarnya.

PT AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.