Muara Teweh (Antara Kalteng) - Tongkang yang mengangkut batubara dan kayu sudah diperbolehkan kembali melewati jalur bawah Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah setelah empat hari dilarang melintasi jalur tersebut.
"Debit air Sungai Barito mulai turun, dan transportasi sungai, terutama bertonase besar aman melintasi bawah jembatan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dermaga Muara Teweh pada Dinas Perhubungan Barito Utara Muhammad Nurdin di Muara Teweh, Selasa.
Ia mengatakan ketinggian air pedalaman Sungai Barito pada Selasa (9/5) pagi sudah normal skala tinggi air (STA) Muara Teweh menunjukkan angka 10,70 meter.
Sebelumnya, angkutan bermuatan di atas normal mencapai 11,40 meter dilarang melintasi jembatan tersebut. Karena itu angka di atas normal sehingga tidak bisa melewati bagian bawah jembatan sepanjang 270 meter dengan lebar lima meter berkonstruksi baja Australia yang dibangun tahun 1990.
"Sejak kemarin larangan berlayar bagi angkutan kapal dan tongkang sudah kami cabut, karena debit air Sungai Barito mulai turun," katanya.
Meski pedalaman Sungai aman bagi pelayaran, angkutan tongkang bermuatan batu bara yang berlayar ke hilir dan sebaliknya, tongkang kosong ke hulu masih belum terlihat ramai.
Sejumlah kapal dan tongkang mengangkut batu bara milik perusahaan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya kini mulai berlayar, sebelumnya terpaksa bersandar di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito.
Nurdin mengatakan mungkin pekan depan angkutan tambang dan kayu mulai ramai lagi, karena sebagian tongkang yang sebelumnya tidak bisa muat batu bara sudah melakukan aktivitas.
"Memang selama ini pedalaman Sungai Barito merupakan sarana satu-satunya untuk mengangkut sumber daya alam keluar daerah," jelasnya.
Sejumlah tongkang yang bermuatan batu bara milik perusahaan pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) dan Kuasa Pertambangan di dua kabupaten paling utara Kalteng itu.
"Pedalaman Sungai Barito kini sulit diprediksi. Bisa saja sebelumnya debit air naik, namun pekan depan bisa surut. Masalah inilah yang menjadi kendala angkutan tambang tidak maksimal," katanya.
Berita Terkait
Anggota DPRD Barut apresiasi keberadaan SALUT Iya Mulik Muara Teweh
Kamis, 25 April 2024 6:31 Wib
Arus penumpang Lebaran 2024 di Bandara Muhammad Sidik meningkat
Selasa, 23 April 2024 17:22 Wib
Pj Bupati Barito Utara sidak ke sejumlah dinas pelayanan publik
Selasa, 16 April 2024 20:02 Wib
Susi Air terbang perdana ke Muara Teweh dari Palangka Raya
Kamis, 11 April 2024 13:17 Wib
Arus mudik pesawat Muara Teweh - Banjarmasin mulai ramai
Minggu, 7 April 2024 21:02 Wib
Susi Air kembali layani penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya
Rabu, 3 April 2024 16:12 Wib
Pensiunan PNS Barito Utara ini akui Program JKN banyak manfaat
Kamis, 28 Maret 2024 16:35 Wib
BPJS Kesehatan berikan layanan JKN selama libur Lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 15:44 Wib