Pemkab Gunung Mas Terus Berupaya Selesaikan Jembatan Darurat

id Jembatan ambruk, gunung mas, jembatan Sungai Konjoi, kuala kurun, Desa Tumbang Miwan - Desa Tewang Pajangan, Sekretaris Dinas PU Kabupaten Gumas, Heli

Pemkab Gunung Mas Terus Berupaya Selesaikan Jembatan Darurat

Sekretaris Dinas PU Kabupaten Gumas, Helie Gaman. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Masyarakat yang melintasi jembatan Sungai Rawi Kecamatan Kurun, khususnya anak sekolah terpaksa harus bersabar. Hal ini, lantaran jembatan penghubung Desa Tumbang Miwan - Desa Tewang Pajangan diperbaiki, setelah rampung pengerjaan jembatan darurat di Sungai Konjoi Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun.

"Iya kita akan menyelesaikan dulu pengerjaan jembatan darurat Sungai Konjoi. Setelah itu baru ke Sungai Rawi," kata Sekretaris Dinas PU Kabupaten Gumas, Helie Gaman di Kuala Kurun, Jumat.

Dan pemkab Gunung Mas (Gumas) juga terus berupaya menyelesaikan jembatan yang sempat ambruk akibat kejadian faktor alam.

Lagipula, masyarakat Tumbang Miwan maupun Tewang Pajangan masih bisa memanfaatkan jembatang lainnya dengan memutar arah.

Ia menjelaskan, jembatan Sungai Konjoi merupakan penghubung jalan lintas kabupaten dari Kota Kuala Kurun menuju Sepang Simin yang ambruk pada Rabu (27/9) lalu. Tentunya, ini berimbas pada terganggunya aktivitas masyarakat. 

"Agar ini tidak berlarut-larut maka lebih diutamakan dibangun jembatan darurat," tandasnya.

Pihaknya menargetkan, dalam waktu tiga hari ke depan akan memulai membangun jembatan darurat yang bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat dengan tonase terbatas. 

"Anggarannya mencapai ratusan juta, dengan menggunakan dana rehab jembatan dan jalan," ungkapnya.


Saat ini, pihaknya tengah mencari dan mempersiapkan sejumlah tiang dari kayu bulat dan papan untuk lantai jembatan. Perbaikan jembatan Konjoi dengan panjang 50 meter dan lebar kurang lebih 4 meter ini menjadi prioritas utama, karena merupakan satu-satunya akses masyarakat dari dan menuju enam desa yang ada disekitarnya.

"Kita rencanakan untuk pengerjaan jembatan darurat ini memakan waktu kurang lebih 10 hari," ucapnya.

Dia mengakui, jembatan yang dibangun pada tahun 2010 dengan menggunakan APBD Kabupaten Gumas ini memang masuk dalam perencanaan pembangunan jembatan permanen yang terbuat dari rangka baja. 

"Jembatan ini memang masuk dalam perencanaan untuk dibuat permanen dari rangka baja. Namun, kita masih melihat anggaran yang ada," ucapnya.