"Pengakuan pelaku si anak tidak mau menuruti apa yang disuruh orangtunya. Karena itu pelaku kesal dan langsung menganiaya dengan menggunakan benda apa saja yang dia pegang ketika itu," kata Lili Warli, di Palangka Raya, Kamis.
Selain itu pelaku yang juga orangtua tunggal itu tidak sanggup untuk membiayai hidup ketiga anak yang tinggal bersamanya. Maka dari itu temperamental pelaku muncul dan melampiaskan kepada korban.
"Ngakunya kepada penyidik dia menganiaya tidak hanya sekali itu saja. Dua minggu sebelum meninggal dan tiga hari sebelum meninggal, dia juga menganiaya anak kandungnya itu, sehingga tubuh korban mengalami luka memar di sekujur tubuh dan meninggal dunia," katanya.
Baca:
- Ibu Penganiaya Anak Kandung Hingga Tewas Resmi Jadi Tersangka
Tidak hanya Dwi Anggraini (korban) saja yang jadi korban keganasan ibu kandungnya. Kakak korban yang satu rumah juga ikut jadi sasaran empuk oleh wanita yang selama ini melahirkan mereka.
"Kecurigaan tante korban bahwa sanya mereka itu dianiaya oleh ibu kandungnya, setelah melihat beberapa bagian tubuhnya memar dan merengek kesakitan saat berada di tempat tentenya. Sehingga kasus ini terkuak," ucap dia.
Atas perbuatannya itu pelaku kini sudah mendekam di sel Mapolres setempat, dan sudah bergabung di tahanan wanita. Kendati yang bersangkutan sepertinya masih tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap buah hatinya itu.
Tidak hanya Dwi Anggraini (korban) saja yang jadi korban keganasan ibu kandungnya. Kakak korban yang satu rumah juga ikut jadi sasaran empuk oleh wanita yang selama ini melahirkan mereka.
"Kecurigaan tante korban bahwa sanya mereka itu dianiaya oleh ibu kandungnya, setelah melihat beberapa bagian tubuhnya memar dan merengek kesakitan saat berada di tempat tentenya. Sehingga kasus ini terkuak," ucap dia.
Atas perbuatannya itu pelaku kini sudah mendekam di sel Mapolres setempat, dan sudah bergabung di tahanan wanita. Kendati yang bersangkutan sepertinya masih tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap buah hatinya itu.
