60 Karyawan PDAM Ikuti Tes Psikotes? Ada Apa Ya!

id PDAM Kota Palangka Raya, Direktur PDAM Kota Palangka Raya Budi, Tes 60 Karyawan, Tes Psikotes

60 Karyawan PDAM Ikuti Tes Psikotes? Ada Apa Ya!

Kegiatan psikotes terhadap 60 karyawan PDAM yang bertujuan meningkatkan kinerja dan pelayanan di perusahaan tersebut, Sabtu (16/12/17). (Ist)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Guna meningkatkan pelayanan kepada para pelangannya, Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menggelar tes Psikotes kepada 60 karyawan tetap yang berada di perusahaan milik pemerintah daerah setempat.

"Jadi proses psikotes ini dilakukan untuk penjaringan sekaligus melakukan evaluasi kemampuan maupun kemauan teman-teman karyawan dalam meningkatkan pelayanan PDAM," kata Direktur PDAM Kota Palangka Raya, Budi, di kantornya.

Budi mengatakan, psikotes ini dilakukan guna mengetahui keinginan para karyawan yang selama ini belum pernah ada merasakan mutasi di struktur instansi tersebut. Maka dari itu guna mengetahui keinginan karyawannya hal tersebut dilakukan.

"Siapa tau selama ini lantaran tidak ada mutasi atau roling posisi jabatan yang lain ingin juga merasakan atau cocok di bidang lain. Maka dari itu psikotes ini kita laksanakan sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Budi yang baru saja dilantik menjadi Direktur PDAM mengantikan Direktur yang lama Tridoyo Kartenegara yang sudah pensiun menegaskan apa yang dilakukan tersebut juga tidak lain untuk mengukur kemampuan karyawannya cocoknya menjabat dibidang apa.

"Mengenai soal yang disodorkan kepada peserta itu ada yang pertanyaan terbuka dan tertutup tentunya sesuai dengan kemauannya. Setelah mendapatkan hasilnya nantinya akan kita umumkan secepatnya," bebernya.

Budi yang sebelumnya menjabat Bagian Keuangan di PDAM setempat, langkah ini diambil juga bertujuan untuk memperbaiki sistem kerja karyawannya lebih baik lagi dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggungjawab mereka.

"Perubahan pasti kita dapatkan, maka dari itu kita harus ada penyegaran di struktur organisasi di tempat kita. Saya juga tidak mau monoton dalam kepemimpinan saya nantinya wajib ada kemajuan dan perubahan yang signikfikan," tandas Budi.