"Alokasi pembangunan Gedung B RSUD Muara Teweh tahun ini merupakan lanjutan gedung baru setelah diresmikannya gedung A pada 1 Januari 2018 yang dibangun tahun 2017 berlantai lima oleh Bupati Barito Utara Nadalsyah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barito Utara Fery Kusmiadi di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Fery, pembangunan gedung B ini sudah dilakukan pembahasan dan disetujui bersama Pemerintah Kabupaten Barito Utara dengan DPRD setempat dengan dana APBD 2018 murni.
Sedangkan, kata dia, untuk pembangunan baru gedung C secara bertahap akan dianalisa dan diusulkan pekerjaan fisiknya pada APBD tahun berikutnya.
"Insya Allah untuk bangunan baru gedung C RSUD ini nantinya pada tahun 2019 selesai secara keseluruhan sesuai dengan desain pada maket," katanya.
Fery mengatakan bahwa pembangunan pengembangan RSUD Muara Teweh ini pada awalnya pada 2015 merupakan program manajemen RSUD yang dimulai dengan penyusunan studi kelayakan dan desain lengkap.
Namun, berdasarkan petunjuk Badan Pemeriksa Keuangan RI kepada Pemkab Barito Utara disarankan agar pekerjaan fisik dilaksanakan oleh instansi teknis yaitu Dinas PUPR Barito Utara, sehingga sejak Maret 2016, dokumen yang sudah ada dilengkapi dengan pembuatan dokumen amdal yang dilaksanakan selama enam bulan.
"Bangunan RSUD Muara Teweh direncanakan terdiri dari gedung A, B, dan C yang desainnya dirancang setara standar rumah sakit internasional dengan disertai fasilitas lengkap dan peralatan medis berteknologi tinggi," kata dia.
Dia mengatakan dari segi penggunaan anggaran dan progres pembangunan, untuk pembangunan gedung A dilaksanakan pada APBD 2016 sebesar Rp8,8 miliar dan 2017 sebesar Rp50,3 miliar dengan target pekerjaan fisik lantai 1 dan 4 sudah dapat fungsional.
"Alhamdulillah saat ini pada gedung A sudah dilengkapi dengan ruangan dan peralatan medis terkini seperti CT scan, peralatan radiologi dan analisa medis terkini lainnya, serta dilengkapi landasan heliped untuk layanan evakuasi pasien menggunakan helikopter," ujar Fery.